Friday, 18 April 2025
HomeBeritaKeluarga Korban Tabrakan Kereta Walahar Tuntut PT KAI

Keluarga Korban Tabrakan Kereta Walahar Tuntut PT KAI

BOGOR DAILY– Keluarga salah satu korban kecelakaan kereta api Walahar Ekspress, Hari Febrianto akan menuntut PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui jalur hukum. Pihaknya menilai PT KAI lalai menjalankan tugas sebagai penyedia transportasi kereta sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan.

“Pihak KAI tidak ada upaya pencegahan terjadinya kecelakaan sehingga pihak keluarga Hari akan menuntut karena diduga lalai,” kata salah satu anggota kelurga Hari, Hanfi Fajri di kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Rabu (14/62017) dinihari.

Dia mengatakan, seharusnya PT KAI  bisa melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan tersebut. Misalnya dengan menertibkan jalur di sekitar lokasi kejadian.

Hanfi membantah kecelakaan itu disebabkan kelalaian korban, karena di pintu perlintasan banyak terjadi pelanggaran lalu lintas dan tidak tertibnya warga di sekitar tempat kejadian.

“Aparat kepolisian yang siaga di perlintasan tersebut tidak melakukan penertiban, padahal itu merupakan jalur perlintasan yang harus steril dari aktivitas warga,” ujar Hanfi.

Hanfi mengatakan, pada saat kejadian, mobil boks yang  ditumpangi Hari terjebak dalam kondisi yang tidak bisa bergerak maju maupun mundur.

Hal itu menurut dia disebabkan sebagian jalur perlintasan digunakan tidak semestinya sehingga jalur kendaraan menjadi sempit.

“Keluarga kami sebagai korban, dari arah berlawanan memakan jalan utama yang seharusnya digunakan untuk jalan mobil, maka otomatis posisi itu menyebabkan kecelakaan,” tegas dia.

Patuhi Rambu-Rambu

Sementara itu, Kepala Daerah Operasi 1 PT KAI  Yusren menegaskan, korban jiwa dalam kecelakaan tersebut akan diberikan asuransi. Dua korban tewas tersebut teridentifikasi bernama Aris dan Rizal.

“Asuransi untuk korban ( Ekspres) pasti ada, nanti kita urus,” kata Yusren kepada media di lokasi kejadian, Jalan Kembang Pacar, Kramat, Jakarta Pusat, Selasa 13 Juni 2017.

Yusren juga memperingatkan bagi siapa pun yang melintasi rel kereta api agar mematuhi aturan dan rambu-rambu yang ada. “Kita mohon kalau ada rambu peringatan untuk pelintasan, untuk menghentikan lajunya,” tegas Yusren.