BOGOR DAILY– H-11 jelang arus mudik, operasional bus di Terminal Baranangsiang diperketat. Petugas gabungan dari Polri, Dishub dan TNI melakukan inspeksi mendadak (sidak) soal kelaikan bus yang akan menjadi transportasi mudik angkutan Lebaran di Terminal Baranangsiang Kota Bogor, Selasa (13/6).
Dalam razia ini, 20 bus yang tidak laik jalan diminta masuk pool oleh petugas gabungan. Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang tak laik diperingatkan tidak mengangkut penumpang saat Lebaran.
“Ada 70 bus AKAP yang kami periksa, 20 bus tak layak jalan. Kami langsung paksa tidak boleh angkut penumpang. Bus harus pulangkan ke kandang atau pool bus masing-masing. Bus boleh angkut lagi penumpang jika pelanggaran atau kekurangannya sudah diperbaiki,” kata Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Bramastyo Priaji.
Ratusan penumpang yang sudah berada dalam 20 bus yang tidak layak jalan diminta turun oleh petugas. Penumpang diminta berganti bus untuk melanjutkan perjalanan. “Demi keselamatan di jalan, semua penumpang kami minta berganti bus. Penumpang semua kooperatif,” ujarnya.
Pelanggaran yang ditemukan saat operasi, yakni habisnya masa berlaku buku kir. Bahkan, ada bus yang tidak memiliki buku kir sama sekali. Kemudian ada juga bus yang STNK-nya tidak ada serta ada sopir yang tak memiliki SIM.
Ada juga pelanggaran teknis seperti lampu sen dan lampu besar mati, rem tangan tidak berfungsi serta ban kendaraan yang sudah tipis.
Terkait bus yang tidak mempunyai buku kir atau kir yang sudah habis masa berlakunya, menurut Kadis Perhubungan Kota Bogor Rachmawati, merupakan pelanggaran serius. Pihaknya menegaskan para pemudik tidak perlu khawatir atas tidak beroperasinya puluhan bus yang tidak layak.
Dia menjamin masih ada 450 bus angkutan Lebaran tahun ini yang siap mengangkut pemudik ke berbagai wilayah. “Ada bus cadangan. Kalau pemudik naik, masih bisa terangkut semua. Namun kami prediksi untuk tahun ini jumlah pemudik dari Bogor ke luar kota akan mengalami penurunan sekitar sebelas persen. Pemeriksaan kelayakan bus sudah berlangsung sejak 29 Mei lalu. Semakin dekat hari raya, kami lebih inten hingga H-3. Bus yang tidak layak akan kami beri tanda,” paparnya.
Bagi bus yang layak, pihaknya akan melakukan tes bebas narkoba bagi sopirnya dengan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN).