BOGOR DAILY– Intensitas arus mudik di sejumlah terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara bertambah secara signifikan jelang Hari Raya Idul Fitri. Dengan banyaknya jumlah masyarakat, biasanya berbarengan juga dengan meningkatnya kejahatan.
Kepala Biro Pembinaan Operasi Polri, Brigjen Imam Sugianto mengatakan, modus kejahatan selama mudik lebaran tidak terlepas dari kejahatan jalanan seperti copet, penjambretan dan pemalakan.
“Yang banyak tuh ya seperti biasa, kejahatan jalanan seperti copet, pemalakan, jambret,” kata Imam di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (22/6).
Ia menjelaskan, saat melakukan aksinya, para pelaku biasanya terlebih dulu memepetkan tubuh mereka dengan korbannya, karena saat itu kondisinya berdesakan.
Ketika korban lengah, pelaku langsung mengambil barang-barang berharga miliki korban yang sudah diincarnya. Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar jangan terlalu menggunakan barang-barang yang mencolok ketika mudik.
Dia juga menjelaskan, guna mengantisipasi meningkatnya kejahatan saat mudik lebaran. Satu bulan sebelum melakukan pengamanan lebaran, polisi telah melakukan operasi pengamanan preman.
“Makanya Setiap lebaran itu satu bulan sebelumnya sudah kita gelar untuk kegiatan kepolisian ditingkatkan untuk memberantas kejahatan jalanan itu, operasi preman, jambret dan lain sebagainya, ” tandasnya.