Friday, 29 March 2024
HomeKabupaten Bogor200 Ribu Warga Bogor Positif Narkoba

200 Ribu Warga Bogor Positif Narkoba

BOGOR DAILY- Jumlah pengguna narkoba di terus meningkat. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor mencatat pengguna narkoba mencapai 200 ribu jiwa pada 2017 ini. Ironisnya, mendapatkan peringkat kedua sebagai daerah dengan pengguna narkoba tertinggi di Jawa Barat.

Kepala BNNK Bogor, Nugraha Setia Budhi mengungkapkan jumlah itu tidak banyak berubah sejak 2014 lalu. Saat ini Bandung masih menjadi daerah dengan pengguna narkoba tertinggi di Jawa Barat.

Dia menjelaskan, dari sekitar 34 juta penduduk Jawa Barat, sekitar 2,4 persen diantaranya atau sekitar 800 ribu jiwa terdeteksi positif menggunakan narkoba. ”Bogor masih kedua tertinggi se-Jawa Barat setelah Bandung,” kata Budhi, kemarin (10/7).

Sejak 2014, kata dia, pengguna narkoba di Bogor cenderung mengalami peningkatan. “Kebanyakan yang terlibat itu pelajar dan mahasiswa. Kesulitan lainnya, yaitu karena kebanyakan keluarga malu untuk melaporkan jika ada anaknya terlibat narkoba. Jadi kami imbau mereka untuk melaporkan saja ke , supaya bisa direhabilitai,” terang Budhi juga.

Dia menambahkan, memiliki program pemuda anti-narkotika. Program ini menyasar pada masyarakat usia produktif yakni 13-50 tahun. ”Karena dilapangan memang usia-usia segitu yang jadi pengguna. Di Bogor saja, dari kota dan kabupaten, 2,5 persen itu pengguna narkoba dari sekitar 7 juta penduduk,” katanya juga.

Bahkan, kata dia lagi, pengedaran sabu-sabu saja di Bogor bisa mencapai 1 kilogram (kg) per hari dengan nilai transaksi leboh dari Rp1,5 miliar. ”Bogor memang mengkhawatirkan. Karena penggunanya ada di seluruh segmen. Tidak terkecuali pelajar,” tukasnya.

Hingga Juni 2017 saja, tambah dia, pecandu narkoba harus menjalani rehabilitasi. Dengan kata lain, dua orang harus dikirim ke Lido, Sukabumi untuk menghilangkan kecanduannya pada narkoba. Menurutnya, jumlah tersebut merupakan temuan jajarannya, sementara penangan berbeda dilakukan Polres Bogor maupun Pusat.

“Beragam ya (kecanduannya). Ada sabu-sabu, obat-obatan maupun ganja yang menjalani rehabilitasi. Karena, memang seharusnya pengguna atau pecandu itu direhabilitasi. Bukan dipidana,” katanya juga.

Dia menyadari, perang terhadap narkoba tidak bisa dilakukan sendiri oleh BNNK. Menurutnya perlu ada peran serta dari masyarakat. ”Kami sangat berharap kepada para orang tua jika anaknya kecanduan narkoba, bawa saja untuk direhabilitasi,” tukas Budhi juga