BOGOR DAILY– Polisi tengah mengusut kasus penamparan yang diduga dilakukan JW, istri jendral di kepolisian terhadap petugas Aviation Security di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. JW akan diperiksa di Polda Metro Jaya, Jumat (7/7/2017) hari ini.
“Agendanya iya (diperiksa),” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono,Jumat (7/7/2017).
Kasus penamparan petugas bandara itu akan ditangani Polresta Manado sesuai tempat kejadian perkara. Dia menyampaikan rencana pemeriksaan terhadap JW itu dilakukan di Polda Metro Jaya karena yang bersangkutan diketahui sedang berada di Jakarta.
“Yang menangani sesuai locus delikti,” kata dia.
Peristiwa penamparan yang dilakukan JW terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Rabu (5/7/2017) pukul 07.20 Wita, Kasus itu sempat menjadi viral di media sosial.
Kronologisnya, ketika perempuan yang mengaku istri pejabat polisi bintang satu masuk pintu X-Ray SCP 2, tiba-tiba pintu detektor berbunyi karena dia memakai jam tangan.
Petugas Avsec bernama Jemy W. Hantouw kemudian melakukan pemeriksaan dan meminta agar jam tersebut dilepas untuk dimasukkan ke dalam X-ray. Ibu tersebut rupanya tidak terima dengan sikap petugas Avsec dan langsung menempeleng petugas Avsec tersebut.
Ibu tersebut kemudian dibawa ke polsek bandara untuk dimintai keterangan, kemudian dilakukan mediasi oleh polsek bandara.
Setelah mediasi, ibu penampar petugas Avsec kemudian melanjutkan penerbangan dengan flight Garuda Indonesia GA-603 rute Manado – Cengkareng pukul 11.00 Wita dengan mendapat pengawalan dari petugas Polsek Bandara
Pihak AP I Bandara Sam Ratulangi tetap akan melaporkan kejadian tersebut ke AP pusat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sesalkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh seorang penumpang terhadap personil Aviation Security (Avsec) di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado.
“Saya sangat menyesalkan peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh salah seorang penumpang terhadap personil Aviation Security Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Seharusnya kita semua menghargai petugas yang menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang,” ujar Budi.