Thursday, 2 May 2024
HomeKabupaten BogorMaling Jantung Kambing Marak di Babakanmadang, Buat Pesugihan?

Maling Jantung Kambing Marak di Babakanmadang, Buat Pesugihan?

BOGOR DAILY– Ketenangan Kampung Pasirkaret dan Kampung Babakan Gunungbatu, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, tiba-tiba berubah. Belakangan warga dihebohkan dengan matinya kambing-kambing secara misterius. Puluhan hewan ternak milik warga membusuk di kandang lantaran jantungnya dicuri.

Maling spesialis jantung kambing kian meresahkan, sudah 30 kambing mati misterius. Terakhir, kambing milik Ketua RT di Kampung Babakan Gunungbatu Nur yang jadi sasaran. Sepuluh ekor kambing ternaknya ditemukan membusuk di kandang.

Kejadian ini bukan kali pertama, sudah satu bulan kambing-kambing milik warga mati dengan kondisi serupa. Yakni jantung hilang dicuri. Sedangkan bangkai kambing tersebut dibiarkan tergeletak. Salah seorang warga, SN, menduga matinya hewan-hewan itu sarat unsur . “Itu pasti untuk pemujaan. Soalnya kalau diserang hewan nggak mungkin tubuh kambingnya utuh, pasti langsung dimakan,” kata SN.

Menurutnya, hal ini lantaran ada seseorang yang sedang menimba ilmu hitam hingga puluhan kambing warga jadi sasaran. “Kayaknya sih gitu, untuk menyempurnakan ilmu. Makanya yang diambil jantungnya saja,” sebutnya.

Kepala Desa Bojongkoneng Agus membenarkan soal kematian kambing-kambing di desanya secara misterius. Dari laporan yang diterimanya, selama sebulan, empat kambing milik warga mati misterius. “Iya, memang akhir-akhir ini jadi bikin resah. Terakhir kambing Ketua RT di Kampung Babakan Gunungbatu, Pak Nur. Satu kandang ada sepuluh ekor mati semua dan itu tidak ada tanda-tanda sebelum kejadian,” kata Agus.

Ia mengaku heran dan masih penasaran mengapa seluruh kambing yang mati, jantungnya hilang dicuri. Sementara tidak ada kerusakan yang terjadi di kandang milik warga, hanya ada bekas cakaran saja. “Dari keterangan Kertua RT, kambing-kambing yang mati diambil jantungnya. Anehnya, dalam kurun waktu dua hingga lima jam, kondisi kambing tersebut langsung membusuk seperti keracunan,” urainya.

Bahkan, ada salah satu kambing yang sedang hamil namun anaknya hanya dikeluarkan saja, yang diambil tetap jantungnya. Disinggung soal adanya unsur pemujaan yang dilakukan maling spesialis jantung kambing, Agus tak berani komentar. “Ya kita sih nggak tahu. Sementara kami menduga kambing-kambing mati karena serangan anjing liar,” ujarnya.

Ia pun menaksir kerugian warga di kampung tersebut akibat ulah maling spesialis jantung kambing itu mencapai puluhan juta rupiah. “Kalau satu kambing Rp2,5 juta, bisa dihitung sendiri sudah mencapai Rp70 juta. Kasihan juga warga yang jadi korban,” sebutnya.

Atas kejadian ini, pihaknya telah melaporkan kepada Binmas Polsek Babakanmadang, Kesra Kecamatan Babakanmadang dan dinas peternakan setempat. Sebab, dikhawatirkan hewan tersebut menyerang warga dan menghabisi ternak milik warga. “Kita sudah minta dinas peternakan untuk meneliti kenapa kondisi daging bisa langsung busuk dan bau dalam waktu lima jam. Kalau serangan serigala atau harimau tidak seperti itu,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Camat Babakanmadang Yudi Santosa. Menurutnya, hilangnya jantung kambing hingga membuat puluhan ternak warga mati membusuk, baru pertama terjadi di wilayahnya. Karena itu, ia pun telah menginstruksikan seluruh kepala desa dan masyarakat melakukan antisipasi. Salah satunya dengan mengajak warga melakukan siskamling.

“Saya juga sudah minta linmas untuk mengirimkan anggotanya, minimal dua orang di tiap RW. Mereka yang akan mengerahkan keamanan di wilayah. Anggota linmas hanya akan menjadi penggerak, bukan penanggung jawab sehingga warga diminta ikut mengamankan,” singkatnya.

Terpisah, Kapolsek Babakanmadang Kompol Nurahim mengaku belum menerima laporan mengenai kejadian aneh ini. Sebab, hingga kini warga belum ada yang melapor kepada pihaknya. “Belum ada laporan. Kita akan cek dulu ke lapangan,” kata Nurahim saat dihubungi Metropolitan, kemarin.

Nurahim menjelaskan, sebenarnya kejadian seperti ini belum pernah terjadi di wilayahnya. Sehingga apakah kejadian ini dilakukan makhluk halus atau binatang buas, pihaknya belum bisa menentukan. “Apakah siluman yang melakukan, kita juga belum tahu. Kalau binatang buas juga seharusnya kambing itu dimakan semuanya. Kalau karena penyakit, seharusnya tidak ada luka. Binmas kita akan cek ke lapangan dulu,” tutupnya. (metropolitan)