Monday, 6 May 2024
HomeKabupaten Bogor16 Masjid Terindikasi Dukung ISIS, Salah Satunya Ada di Bogor

16 Masjid Terindikasi Dukung ISIS, Salah Satunya Ada di Bogor

BOGOR DAILY- Belasan masjid di Indonesia saat ini diawasi oleh pihak keamanan karena mendukung kelompok teroris ISIS, menyebarkan ideologi mereka dan merekrut pejuang untuk pergi ke Suriah.

Menurut laporan yang diperoleh ABC, ada 41 masjid di 16 provinsi yang dipantau, seperti terungkap dalam laporan penelitian yang dilakukan atas nama pemerintah.

Dari semua itu, 16 masjid di tujuh provinsi secara resmi dinyatakan sebagai pendukung kelompok ISIS oleh tim peneliti yang terus memantau tempat-tempat ibadah ini secara rahasia.

Dalam wawancara eksklusif dengan ABC, kepala tim peneliti yang juga adalah analis mengenai tindak terorisme Indonesia Adhe Bhakti mengatakan, pesantren dan kelompok pengajian juga digunakan untuk menyebarkan ideologi ISIS yang radikal.

“Kami menemukan berbagai penggunaan masjid yang berbeda,” katanya.

“Beberapa masjid murni digunakan untuk menyebarkan ideologi. Yang lain digunakan sebagai tempat untuk konsolidasi, dan bahkan pengurus masjid (marbot) akan bertindak sebagai agen perjalanan bagi mereka yang ingin ke Suriah.”

Selama beberapa bulan, Bhakti dan timnya mendatangi masjid dan pengajian, dengan berpura-pura menjadi jamaah, dan mencatat kotbah dan diskusi yang sedang berlangsung. “Kami adalah anggota kelompok pengajian. Kami ikut kegiatan mereka. Kami mewawancarai jamaah yang hadir, jadi kami mengumpulkan informasi dengan berbagai cara,” katanya.

“Kami mengamati langsung, atau lewat sumber-sumber, dan juga dari wawancara yang kami lakukan.”

Berpindah ke ‘bawah tanah'

Bhakti mengatakan kadang mereka berhasil merekam isi pembicaraan dari berbagai pertemuan tersebut, namun mereka tidak bisa memberikannya kepada ABC karena rekaman itu milik pemerintah Indonesia.

Bulan Februari tahun lalu, ABC secara ekslusif merekam gambar di masjid As-Syhada di Jakarta dimana usaha untuk mengumpulkan pejuang ISIS sedang dilakukan. Menurut Bhakti, hal seperti itu hampir tidak mungkin dilakukan lagi sekarang, karena kelompok-kelompok ini melakukan pertemuan lebih berhati-hati, dan kadang dilakukan di rumah pribadi.

Dalam penelitiannya, Bhakti memberikan tiga kategori masjid dalam hal ini.

1. Masjid umum yang digunakan pendukung ISIS tanpa sepengatahuan marbotnya.

2. Masjid dimana marbotnya memiliki hubungan dengan kelompok yang mendukung ISIS namun jamaahnya tidak

3. Masjid pribadi dimana marbot dan jamaahnya mendukung kelompok ISIS

“Bagi kelompok radikal, pertemuan langsung merupakan hal yang penting, karena mereka baru bisa membangun saling percaya setelah bertemu muka langsung,” kata Bhakti.

“Mereka tidak melakukannya online, karena online bisa jadi siapa saja.”

Membantah

ABC mengunjungi masjid Ibnu Masud di Kota Bogor untuk bertemu pengurusnya. Masjid tersebut adalah salah satu dari 16 masjid dalam penelitian itu dinyatakan oleh peneliti sebagai pendukung ideologi ISIS. Tiga jamaahnya ditangkap di Singapura tahun ini dan dipulangkan dengan tuduhan berusaha pergi ke Suriah.

“Orang bisa menuduh apa saja. Tetapi di sini kami tidak merekrut atau mengirim orang ke Suriah,” kata juru bicara mesjid tersebut, Jumadi.

Jumadi juga menjalankan pesantren di tempat tersebut yang memiliki sekitar 250 murid. “Silahkan saja, orang boleh saja menuduh kami melakukan apa saja, karena mereka semua memiliki kepentingan masing-masing,” katanya, mengijinkan ABC mengambi gambar di pesantren tersebut.

“Kepala polisi di sini sudah datang dan memeriksa, kami hanya pesantren biasa.”katanya.

Tetapi menurut Bhakti, pesantren itu sedang melatih anak-anak menjadi teroris. Dia prihatin bahwa dengan terungkapnya masjid-masjid besar, maka kelompok tersebut berpecah menjadi kelompok lebih kecil guna menyebarkan pesan ISIS yang berbahaya. (Metrotvnews.com)