Saturday, 20 April 2024
HomeNasionalTelegram Diblokir, CEO Telegram Kelabakan

Telegram Diblokir, CEO Telegram Kelabakan

BOGOR DAILY- Pemerintah akhirnya memblokir ap­likasi percakapan yang diduga banyak digunakan kelompok teroris ataupun radikal. Rupanya langkah tegas ini membuahkan hasil. Sampai-sampai pendiri layanan messaging, , dibuat panik dan akhirnya mau mengakui kesalahan.

Pria asal Rusia itu pun menyesalkan permintaan pemerin­tah Indonesia untuk menutup channel terorisme yang ada di tak cepat-cepat diproses. Ia juga mengklaim tak langsung mendapat laporan dari timnya begitu ada permintaan dari Kominfo. “Sayangnya, saya tidak sadar akan permintaan itu yang menyebabkan miskomunikasi dengan kementerian,” ujarnya lewat channel resmi Durov di , Minggu (16/7).

Menkominfo Rudiantara sebel­umnya mengaku telah mencoba menghubungi berkali-kali.

Namun karena tak kunjung mendapatkan respons, akhirnya pemerintah mengambil langkah tegas untuk memblokirnya demi keamanan negara.

“Kalau Google ada kantor perwakilan di Singapura, Twitter ada di Indonesia. Sementara ka­lau ini komunikasinya harus lewat web service mereka. Mereka protes, kok kita tidak diajak bicara, tahu-tahu diblokir. Padahal Kominfo sudah hubun­gi berkali-kali,” sesal menteri yang akrab disapa Chief RA ini.

Permintaan dari pemerintah Indonesia jelas sangat berala­san. Sebab dalam , ungkap menteri, ditemukan ada 17 ribu halaman terkait terorisme dan aksi radikalisme lainnya. Atas tuduhan itu, Durov pun memberi pernyataan yang isinya mengakui soal banyaknya saluran terkait terorisme di channel .

Namun setiap bulan, Durov mengklaim telah memblokir ribuan saluran publik ISIS dan mempublikasikan daftarnya di @isiswatch. “Kami terus berusaha lebih efisien dalam mencegah propaganda teroris dan selalu terbuka terhadap ga­gasan tentang bagaimana men­jadi lebih baik dalam hal ini,” kata pria 32 tahun itu.