Friday, 29 March 2024
HomeKota BogorTiap Hari Gotong Ember, Ini Penampakan Warga Berburu Air Bersih

Tiap Hari Gotong Ember, Ini Penampakan Warga Berburu Air Bersih

BOGOR DAILY– Pemandangan tak biasa tampak di Kampung Cimanggu, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah. Sedari pagi, warga sudah sibuk menggotong ember dari sebuah musala yang ada di RT 01/12. Sudah empat hari, warga kesusahan air, sampai-sampai mereka rela antre demi berburu air bersih.

Sambil membawa handuk dan ember, ibu-ibu di Kampung Cimanggu sudah berbondong-bondong mengantre air bersih. Deretan ember sudah berjajar menunggu giliran diisi. Mereka rela menunggu demi memenuhi kebutuhan air bersih yang sudah empat hari ini sulit didapat.

“Airnya macet, sudah empat hari begini (berburu air, red) terus. Untung ada sumber mata air di sini,” ucap seorang warga sambil menunggu embernya terisi.

Di Kampung Cimanggu, sedikitnya ada 96 Kepala Keluarga (KK)/300 jiwa yang mengalami bersih. Menurut Ketua RT 01 Jatnika, kejadian ini sudah berlangsung empat hari namun tidak ada solusi.
“Kami sudah lapor tapi nyatanya memang tidak ada tindakan apa pun. Di sini kan warga tergantung sama PDAM,” ucap Jatnika.

Mulanya, aliran air kecil dan lama-lama tak ada setetes pun yang muncul. Sementara kebutuhan air begitu mendesak. “Karena airnya macet, warga jadinya mengambil air dari sumber mata air di musala,” ujarnya.

Hal serupa juga terjadi di Perumahan Cimanggu Bharata Pura. Di RT 06/04, Gang H Sidiq, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, warga pun terpaksa mengirit air. Sebab, aliran air macet setiap pukul 06:00 sampai 18:00 WIB. Sedangkan di malam harinya, debit air kecil hingga membuat warga harus bersabar.

“Sudah dua hari ini memang . Kalau ada pun pas malam, tapi itu juga kecil. Jadi harus nampung sampai besok paginya,” tutur Ahmad, warga Gang H Sidiq.

Untuk memenuhi kebutuhan, warga pun harus rela merogoh kocek membeli air galon. “Ya paling beli air galon buat minum sama kebutuhan masak,” tuturnya.

Gangguan pasokan air bersih hampir merata di wilayah Kota Bogor. Khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Bogor Tengah, Tanahsareal dan Bogor Barat.Berdasarkan data yang dirilis PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, ada 21 perumahan yang mengalami bersih. Hal itu akibat sumber air baku PDAM Tirta Pakuan dari Sungai Cisadane mengalami tingkat kekeruhan tinggi karena erosi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane.

Kondisi ini menyebabkan air dan erosi DAS tersebut masuk ke saluran pipa (intake) PDAM di Desa Ciherangpondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.Karena itu, DAM Tirta Pakuan Kota Bogor menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan. Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Deni Surya Senjaya mengatakan, air baku yang disertai lumpur dari Intake Ciherangpondok itu terbawa masuk ke jalur pipa transmisi IPA Dekeng dan IPA Cipaku. Sebagian lumpur terjebak dalam pipa dan menghambat airan air baku.

“Ada lumpur yang terjebak dalam pipa sehingga debit inlet ke IPA Dekeng dan Cipaku menjadi berkurang dari 1.900 liter per detik menjadi 1.790 liter per detik,” terangnya.

Sedikitnya ada 6.000 pelanggan atau KK yang terganggu akibat adanya ganguan teknis ini. Sehingga, terpaksa mengalami bersih.

Namun untuk mengatasinya, pihaknya telah berusaha menyalurkan air dari reservoir PDAM ke masyarakat guna mengurangi . “Selain lumpur, diduga ada udara dalam pipa yang menjadi terlambatnya pasokan iar. Makanya kita juga keluarkan melalui hydran. Kita pun sudah melakukan perbaikan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat semuanya selesai,” paparnya.

Meski demikian, pihaknya terus berupaya memperbaiki sejumlah gangguan tersebut. Apalagi Deni menyadari bahwa air merupakan kebutuhan pokok.

Untuk mengantisipasi bekerlanjutan, pihaknya menyediakan tiga tangki yang siaga. “Kami sudah siapkan itu selama 24 jam dan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat,” jelasnya.

Mewakili manajemen, Sekretaris Perusahaan Rinda Lilianti menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pelanggan atas gangguan ini. “Petugas kami di lapangan masih terus melakukan upaya perbaikan agar pasokan ke pelanggan kembali normal,” kata Rinda.

Rinda mengimbau para pelanggan menghemat air dan menampung air saat masih mengalir. “Mengingat penanganan gangguan masih terus berlangsung, kami terus mengingatkan pelanggan tetap menampung air dalam torn, bak penampungan atau ember-ember. Kami berupaya agar penanganan cepat selesai, sehingga gangguan pengaliran segera teratasi dan kembali normal,” tutup Rinda. (metropolitan)