BOGOR DAILY– Demi menyelamatkan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor yang sudah kolaps, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDJT Rakhmawati punya banyak jurus. Salah satunya memanfaatkan pengusaha di Kota Bogor untuk memperbaiki bus TransPakuan agar bisa kembali beroperasi.
ADVERTISEMENT
Sudah lebih dari tujuh bulan, bus TransPakuan yang dikelola PDJT tidak mengaspal di jalanan Kota Bogor. Selain bangkrut, sejumlah bus mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dioperasikan. Sebagai orang yang dipercaya Wali Kota Bogor Bima Arya untuk menjadi bos PDJT, Rakhmawati harus berpikir keras untuk dapat mengoperasikan kembali sejumlah bus yang rusak tersebut.
Rakhmawati mengaku sudah ada beberapa perusahaan yang sedang membantu PDJT dalam memperbaiki bus TransPakuan. “Ada perusahaan yang prihatin melihat bus PDJT tersebut, sehingga mereka membantu memperbaiki sejumlah bus yang ada,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari seluruh bus yang dimiliki PDJT, kata Rakhmawati, lima bus sudah diperbaiki salah satu perusahaan transportasi dan satu bus diperbaiki Komunitas Bogor Sahabat. Perbaikan bus ini diharapkan bisa menghidupkan PDJT kembali beroperasi untuk melayani sejumlah masyarakat di Kota Bogor.
ADVERTISEMENT
“Bantuan yang kita terima bisa menjadi titik awal. Untungnya bantuan ini kita tidak harus memberikan kompensasi apa pun kepada perusahaan atau komunitas tersebut,” terang perempuan yang juga kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor itu.
Setelah diperbaiki, pihaknya akan menerima iklan dari berbagai perusahaan. Keuntungan tersebut nantinya akan menjadi dana operasional bagi PDJT. Sebab, selama ini PDJT tidak mempunyai dana apa pun, begitu juga pemkot yang belum dapat memberikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) karena belum dianggarkan. “Nanti konsepnya, di bodi-bodi bus itu akan ada sejumlah iklan-iklan dan pembayarannya nanti akan digunakan untuk dana operasional,” paparnya.
Selain itu, lanjut Rakhmawati, bus yang saat ini sedang diperbaiki akan diubah secara menyeluruh. Konsep kursi bus nantinya akan berhadapan, sehingga dapat menampung penumpang yang lebih banyak. Begitu juga dengan konsep pembayarannya akan diterapkan secara elektronik. “Warna busnya juga nanti berubah, tapi masih ada sentuhan warna biru menandakan Kota Bogor. Sistem pembayarannya akan kita alihkan menjadi sistem elektronik untuk menutup sejumlah kebocoran,” katanya.
Konsep yang saat ini dijalani Rakhmawati, membuat Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman angkat bicara. Menurut dia, dalam mengelola PDJT harus benar-benar profesional sehingga perusahaan berpelat merah tersebut dapat melayani masyarakat Kota Bogor.
Usmar mempunyai pandangan yang lain, karena dana bantuan yang didapatkan PDJT seharusnya melalui perjanjian kerja sama dan tidak dilakukan begitu saja. “Harusnya sih ada MoU dan perjanjian kerja sama, tidak begitu saja,” jelasnya.
Dengan adanya perjanjian tersebut, lanjut Usmar, semuanya menjadi transparan bahkan publik dapat mengetahuinya. “Kalau caranya seperti itu tidak ada yang jamin kalau ada apa-apa. Tapi kalau konsepnya PKS semua jelas tertulis,” ungkap Usmar.