BOGOR DAILY– Sebuah rumah panggung masih berdiri di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Sekilas, bangunan seluas 1,12 meter itu terlihat kokoh. Tetapi saat dimasuki, dinding-dindingnya terlihat keropos. Bangunan tua yang sudah ditinggalkan sejak 69 tahun silam itu adalah rumah dinas Bupati Bogor pertama, Ipik Gandamana. Namun, kini hanya jadi museum tak terawat.
ADVERTISEMENT
Rumah kayu di pelosok Kabupaten Bogor itu jadi saksi sejarah Pemerintahan Bogor. Pada 1946, bangunan itu paling menonjol di antara rumah sekitarnya. Sebab, rumah itu biasa ditempati Ipik Gandamana.
Rumah itu pun sempat jadi pengungsian saat terjadi Agresi Militer II. Selama dua tahun, pada 1947-1949, pusat pemerintahan terpaksa dipindah ke Desa Malasari. Hingga perang usai, bangunan itu akhirnya ditinggalkan dan menjadi salah satu peninggalan sejarah di Desa Malasari.
ADVERTISEMENT
“Dulu memang bupati pertama sempat tidur di sini. Ibaratnya ini tempat pengungsiannya. Tapi nggak lama, karena beliau kembali ke pusat kota,” ujar Sekretaris Desa Malasari Sukandar.
ADVERTISEMENT
Tak hanya bangunan, perkakas rumah tangga yang ada pun kini diabadikan menjadi salah satu cagar budaya. Mulai dari tempat duduk hingga kasur yang pernah dipakai bupati juga masih sama seperti 69 tahun silam. Bahkan, bakul nasi dan cobek untuk alat masak juga masih dipamerkan di sebuah meja dalam rumah dinas tersebut.
Sekdes mengungkapkan, bangunan itu memang sudah keropok karena sudah terlampau lama. Namun, pemerintah desa sempat memugarnya pada 2013. “Itu juga bantuan dari Gubernur Jawa Barat,” ungkapnya.