Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorBentrok Mahasiswa vs Satpol PP Berbuntut ke Meja Polisi

Bentrok Mahasiswa vs Satpol PP Berbuntut ke Meja Polisi

BOGOR DAILY-  Aksi bentrok mahasiswa versus yang terjadi di Balaikota Bogor berbuntut panjang.  Dugaan pelecehan seksual terjadi saat aksi Demonstrasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (), Senin (31/7), kemarin.

Pasalnya, seorang demonstran diduga memegang payudara anggota perempuan yang bertugas mengamankan aksi tersebut. Semua bermula ketika pihak mahasiswa berusaha masuk ke dalam halaman Balai Kota. Petugas yang siaga di sekitar lokasi berusaha menghalangi mereka.

Saling dorong pun tak terhindarkan. Di tengah kericuhan inilah, anggota Satpol PP Bogor berinisial SW mengalami pelecehan seksual. “Iya, tadi ada anggota saya yang perempuan disentuh bagian dadanya oleh salah satu mahasiswa yang demo tadi. Saat ini sudah dilaporkan ke Polresta dan sedang divisum,” ujar Kasatpol PP Kota Bogor Herry Karnadi, kepada Pojokjabar (Jawa Pos Grup)

Menurut Kabid Dalops Agustiansyah, pihaknya telah melakukan tindakan pengamanan secara persuasif. Yakni dengan menaruh petugas Srikandi pada barisan depan.

Katanya, aksi saling dorong dengan anggota itu merupakan hal yang biasa, namun ketika terjadi hal-hal yang di luar batas maka aksi tersebut harus dibawa ke ranah hukum. “Jadi tindakan saling dorong tersebut tidak sekedar mendorong, tapi ada tindakan yang tidak wajar dan tidak pantas untuk dilakukan,” tegasnya.

Agustiansyah juga mengungkapkan, pihaknya tidak mempersoalkan dengan adanya demo itu. Justru dirinya berterima kasih karena ada kritik dari mahasiswa.“Kita dengan demonya tidak masalah, justru kita berterima kasih ada kritikan dari teman-teman pergerakan, itu akan menjadi pemicu untuk bekerja lebih baik lagi. Tapi kita mempersoalkan pelecehan itu,”ujarnya.

Sementara itu,  Ketua Kota Bogor, Fahrizal mengatakan bahwa insiden yang terjadi saat unjuk rasa berlangsung terbilang chaos. Bahkan menurutnya, satu di antara anggotanya dikejar petugas hingga Hotel Salak. “Kita hanya ingin masuk ke Balaikota bertemu dengan Pak Bima untuk menyampaikan aspirasi, tapi malah dihadang,” ujarnya.

Dirinya pun membantah dengan tegas ada anggotanya yang melakukan tindakan tidak senonoh terhadap petugas Srikandi . “Tidak ada, kami sudah lakukan evaluasi. Itu kan kondisinya lagi ricuh. Kondisinya benar-benar tidak kondusif, anggota saya yang perempuan pun ikut kena tendang Satpol PP,” ungkapnya.

Lebih lanjut Fahrizal menjelaskan, tuduhan pelecehan yang dilayangkan hanya mengada-ada. Ia pun kembali menuturkan, bahwa pihaknya hanya ingin menyampaikan kritikan terhadap kinerja Satpol PP yang dinilai belum maksimal. “Kita mau Ketua Satpol PP turun. Hari Rabu besok kami akan demo lagi dengan isu yang lebih kuat dan massa lebih banyak. Dan kami juga laporkan balik Satpol PP karena dugaan kekerasan,” tandas Fahrizal.