Tuesday, 30 April 2024
HomeKota BogorIni Anggota Panwaslu Bogor Terpilih

Ini Anggota Panwaslu Bogor Terpilih

BOGOR DAILY–  Setelah melakukan serangkaian tes dan penilaian, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akhirnya mengumumkan peserta yang lolos menjadi panitia pengawas (panwas) tingkat kota/kabupaten se-Jabar, kemarin.

Di Kota Bogor, tiga orang terpilih di antaranya Ahmad Fatoni, Sasongko Putro dan Yustinus Elyas Mau. Sedangkan di Kabupaten Bogor, panwaslu terpilih untuk mengawasi jalannya 2018 yakni Burhanudin, Irfan Firmansyah dan Ridwan Arifin.

Sekretaris Tim Seleksi (Timsel) Wilayah I Yusfitriadi mengatakan, panwas yang terpilih merupakan kader-kader terbaik yang dimiliki Jabar. Sehingga diharapkan mampu memberi kontribusi positif bagi penguatan kualitas pemilu, termasuk di Kota dan Kabupaten Bogor.

Meski demikian, lelaki yang akrab disapa Kang Yus ini meminta anggota panwas mampu menyentuh persoalan substansial ke depannya. Sebab, selama ini dirinya merasa masih ada beberapa persoalan penting yang belum banyak tersentuh seperti masalah netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), korupsi pemilu dan dana kampanye serta integritas penyelenggaraan pemilu.

“Selama ini ada beberapa hal yang sangat substantif dalam pemilu yang belum dapat perhatian penuh panwas kita. Padahal hal-hal tersebut pengaruhnya sangat besar,” kata Kang Yus kepada Metropolitan.

Untuk itu, dirinya berharap panwas bisa mengambil sanksi tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut dan tidak hanya mengawasi pelanggaran-pelanggaran kecil seperti malasalah Alat Peraga Kampanye (APK) dan lainnya.

Sebab, kewenangan panwas saat ini lebih kuat karena bisa langsung  mendiskualifikasi calon jika terbukti melakukan pelanggaran dan boleh mengadakan sidang. “Kalau dulu kan kewenangan panwas hanya pengaduan, tapi sekarang mereka punya kewenangan kuat. Makanya harus teliti, tegas dan seobjektif mungkin,” harapnya.

Selain itu, Kang Yus meminta masyarakat ikut mengotrol kinerja panwas. Sebab, bukan tidak mungkin ada bayang-bayang pragmatisme bagi para panwas. Hal ini sangat mungkin terjadi lantaran orientasi kekuasasan yang dimiliki partai politik (parpol) dan pasangan calon sangat kuat.

“Dengan orientasi kekuasaan tersebut, mereka akan menghalalkan segala cara, termasuk memandulkan peran panwas. Maka perlu kontrol masyarakat agar proses demokrasi tidak tercederai,” tegas Kang Yus.

Sementara salah seorang pendaftar Panwas Kota Bogor yang lulus, Ahmad Fathoni, berjanji siap menjaga integritas panwas dalam mengawasi kelancaran pesta demokrasi ke depan. Dirinya juga berharap masyarakat berperan aktif dengan ikut melaporkan temuan-temuan pelanggaran sehingga bisa membantu kinerja panwas menjadi lebih maksimal.

“Kami siap mengawasi pesta demokrasi ke depan agar berjalan sesuai aturan. Agar berjalan sukses, peran serta semua pihak, termasuk masyarakat, juga sangat dibutuhkan,” tandas Fathoni.