BOGOR DAILY– Kasus kebakaran lahan mulai marak terjadi memasuki musim kemarau. Di Kabupaten Bogor bencana ini juga berujung maut. Akibat kebakaran lahan, seorang petani meregang nyawa. Sampai-sampai tubuhnya gosong termakan api yang melahap lahan pertanian di Kampung Ciheranglame, RT 01/06, Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Sabtu ( 26/8).
Adalah Karim bin Karna (70). Petani yang biasa beraktivitas di kebun mengalami luka bakar, hingga saat ditemukan wajah dan sekujur tubuhnya gosong. Informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal saat korban membakar rumput kering di kebunnya. Tanpa disangka, angin bertiup kencang hingga api yang semula kecil makin membesar dan menjalar ke kebun sebelah milik tetangganya, Remon.
Diduga korban meninggal karena kelelahan dan pingsan saat hendak mematikan api yang kadung membesar. Sehingga, tubuhnya terpanggang kobaran api yang melahap lahan tersebut. Menantu korban, Jaing mengungkapkan, mertuanya biasa beraktivtas di kebun sampai pukul 12:00 WIB. Namun saat kejadian, mertuanya justru tidak tampak di rumah karena tengah menjemput anaknya.
“Kebetulan saya lagi jemput anak saya sekolah, saya dikasih kabar oleh warga bahwa di kebun milik korban ada kebakaran. Lalu saya pulang ke rumah mengecek bapak, ternyata belum pulang,” ujar Jaing. Akhirnya ia bersama saudaranya mencari korban. “Pas ditemukan, bapak sduah meninggal. Itu sekitar jam 16:30 WIB tragis terbakar, korban meninggal dunia di TKP,” ungkap Jaing.
Ketua RT 01 Asep membenarkan bahwa korban adalah warganya. Menurutnya, kejadian ini adalah benar-benar musibah dan takdir Allah. Harapannya warga harus selalu berhati-hati dan tidak diperbolehkan membakar kebun walaupun lahan sendiri. Selalu antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara di Kecamatan Ciampea kebakaran juga melanda lahan seluas lima hektare dekat permukiman warga. Tepatnya di Kampung Tegalwaru, RT 05/03, Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea. Lahan milik Zakaria, warga Jakarta itu sudah lama tidak dirawat. Hanya ilalang yang tumbuh memenuhi kawasan tersebut. Hingga Minggu (27/8) sekitar pukul 11:45, kebakaran seketika melanda.
Beruntung kebakaran itu tak sampai merambat ke rumah warga. Namun, api yang membakar lahan rumput alang-alang kering ini sempat membuat warga sekitar panik.
Warga Tegalwaru, Jalal (40) mengatakan, kebakaran yang terjadi di lahan milik warga Jakarta itu sudah terjadi lima kali. “Yang parah itu sekitar dua tahun lalu, apinya sampai merambat ke rumah warga yang bersebelahan,” katanya.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal saat Bayah (36) mendengar suara rumput kering terbakar dari bengkelnya. Ia pun langsung terkejut begitu melihat api berkobar. “Bayah pada saat bekerja di bengkelnya mendengar bunyi rumput terbakar. Setelah melihat ke depan, ternyata ada rumput yang terbakar hingga menjalar dan membakar perkebunan kosong itu,” ujar Kapolsek Ciampea Kompol Nyoman Yudhan.
Beruntung api berhasil dipadamkan tiga jam kemudian setelah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Menurut keterangan saksi, titik api berasal dari rumput kering terbakar yang berada di bawah pohon bambu dan menjalar ke seluruh kebun kosong. “Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran lahan kosong tersebut. Warga diminta lebih berhari-hati lagi ketika pembakaran sampah kemudian menjalar. Apalagi selama kemarau, angin kencang dan kering,” tutupnya.
Sebelumnya kebakaran ini juga melanda lahan sawit di Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Kamis (24/8). Peristiwa tersebut terjadi usai Magrib sekitar pukul 18:30 WIB. Sementara dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Cibinong sudah meluncur ke lokasi kejadian sejak pukul 22:43 WIB.
Menurut petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, lokasi kebakaran berada di atas gunung. “Kami dapat info via telepon dari warga. Setelah dipastikan langsung meluncur ke lokasi,” kata salah seorang petugas.