BOGOR DAILY– Para petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar Jawa Barat menggelar pertemuan di Kantor PDIP Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (9/8/2017). Hasilnya, kedua pihak sepakat untuk berkoalisi.
Koalisi itu berlaku untuk Pilgub Jawa Barat 2018 dan pilkada serentak di 16 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Sehingga, koalisi bukan hanya dilakukan oleh kedua partai di tingkat provinsi, tapi juga di 16 kabupaten/kota. Termasuk Kota/Kabupaten Bogor.
“Terkait pilkada di 16 kabupaten/kota dan Jawa Barat, kami mencoba sharing, diskusi, bertukar pikiran bagaimana entry poin yang dipilih untuk mengabdi pada kepentingan rakyat di kabupaten/kota dan Jawa Barat. Kami menemukan solusi masuk kepada event yang namanya bekerjasama dalam pilkada,” kata Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanudin.
Pria yang akrab disapa TB itu mengatakan hari ini kedua partai sudah membentuk Tim 5. Masing-masing partai mengirimkan lima kadernya ke dalam tim tersebut.
Tim 5 itu nantinya akan membahas secara bersama langkah apa yang akan dilakukan untuk menatap pilkada serentak mendatang. Salah satu yang dibahas adalah rekomendasi untuk menentukan siapa yang diusulkan sebagai calon kepala daerah di masing-masing daerah.
“Kami akan terus berdiskusi demi kepentingan rakyat, bangsa, wabilkhusus Jawa Barat,” ungkapnya.
Berbeda dengan rekomendasi penentuan kepala daerah tingkat kabupaten/kota, penentuan calon gubernur dan wakil gubernur oleh kedua partai akan ditentukan oleh masing-masing DPP.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan kedua partai memiliki pandangan yang sama untuk menatap pilkada. Tidak hanya itu, PDIP dan Golkar juga sepakat dalam mewujudkan pembangunan di Jawa Barat, mulai dari ketahanan sosial hingga ekonomi.
“Platform itu ada di dua partai ini, basic kekaryaan dan kebangsaaan,” ucap Dedi