Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorPelajar Bogor Nyambi Jualan Senjata Untuk Tawuran Via Online

Pelajar Bogor Nyambi Jualan Senjata Untuk Tawuran Via Online

BOGOR DAILY- Kenakalan siswa tidak lagi sekadar tawwuran. Tapi juga sampai melakukan praktik jual beli senjata tajam (sajam). Hasil penyelidikan Satuan Tugas (Satgas) pelajar, banyak pula kalangan pelajar yang memanfaatkan media sosialnya untuk transaksi jual beli senjata tawuran. Di Kota Bogor sendiri beberapa kali telah ditemukan seorang pelajar yang sengaja memasarkan senjata tajam melalui media sosial Facebook.

Ketua Harian Satgas Pelajar Kota Bogor, Muhammad Iqbal pun membenarkan hal tersebut. Iqbal berujar bahwa dirinya bersama anggotanya kerap menemukan pelajar di Kota Bogor yang memperjualbelikan senjata tajam.

“Biasanya celurit yang dijual, mereka memasarkannya di Facebook, mulai dari pelajar SMP dan SMA,” katanya, Senin (28/8/2017).

Para pelajar itu memasarkan dengan memasang foto senjata tajam disertai spesifikasi dan harganya. “Misalnya celurit harganya Rp 120 ribu, kemudian diberikan keterangan yang mengatakan kalau kehabisan celurit kami ada stock,” ungkapnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya telah berhasil mengamankan satu pelajar yang terlibat dalam penjualan celurit.

“Beberapa bulan lalu kami amankan saat mau cash on delivery (COD) di Jembatan Layang Cimahpar, Kota Bogor, kami serahkan ke Polsek kemudian berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait,” ucapnya.

Biasanya, kata dia, senjata tajam tersebut digunakan para pelajar untuk melakukan tindakan negatif seperti tawuran.

“Transaksi itu terselubung, mungkin nantinya akan digunakan untuk tawuran, kalau yang menjual kemungkinan besar mendapatkan barangnya dari luar Kota Bogor,” pungkasnya.

Menurutnya transaksi jual beli senjata tajam di kalangan pelajar Kota Bogor saat ini marak beredar di Facebook.

“Sekarang juga kita lagi menelusuri lebih jauh terkait transaksi senjata tajam, karena tidak mudah, cara berkomunikasi mereka berbeda, jadi kami pun harus bisa menyesuaikan, kemudian bisa juga takutnya Facebook pelajar yang memasarkannya itu dihack orang,” pungkasnya.