BOGOR DAILY– Rencana pembangunan pusat parkir di Desa Cibanon, Kecamatan Sukaraja, hingga kini masih terus dimatangkan. Rencana itu masuk prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, menyusul adanya proyek pelebaran Jalan Puncak yang akan dikerjakan mulai September mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Bappeda dan Litbang Kabupaten Bogor Ajat Jatnika bakal menekan 70 persen jumlah mobil pribadi masuk Puncak. Artinya jika dalam sehari rata-rata ada 10.000 kendaraan, maka ada 7.000 unit yang bakal berkurang dari kawasan tersebut. “Iya, karena mereka itu akan dialihkan menggunakan transportasi massal yang akan disediakan,” kata Ajat. pemerintah
Kawasan Puncak memang jadi wilayah yang mendapat sorotan dari pemerintah pusat. Ini pula yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau menggelontorkan dana Rp26 miliar guna membiayai pelebaran jalan menjadi empat lajur, mulai dari jembatan Selarong sampai Puncak Pass yang berbatasan dengan Cianjur.
Menurut Ajat, konsep yang dibuat pemerintah daerah membuat pusat parkir dan penyediaan bus wisata ke Puncak sudah diterima pemerintah pusat. Ini pula yang menjadi tantangan Pemkab Bogor untuk merealisasikannya. “Kalau dari pusat sudah setuju, malah menantang kita kapan akan mulai. Tapi untuk sampai ke sana kan harus disiapkan infrastrukturnya. Makanya tahap awal ya pelebaran jalan dulu,” urainya.
Disinggung soal kapasitas kendaraan yang bisa tertampung di tempat parkir, Ajat belum mau menjawabnya. Sebab, sejauh ini kajian yang dilakukan pihaknya baru sebatas pergerakan kendaraan ke arah Puncak. “Desain belum dibahas skenarionya. Konsep saat ini baru imaginer seperti transit saja. Tapi bisa juga kita konsepnya buat gedung parkir bertingkat, tapi nanti,” ucapnya.
Ia menuturkan, pembangunan area parkir itu akan dihubungkan dengan bukaan tol baru yang bisa menghubungkan ke Tol Ciawi, tepatnya di Km 42,5. “Rencananya tahun ini pihak pengembang akan membangun bukaan tol itu. Kalau itu sudah dibangun, baru kita akan matangkan rencana transportasi publiknya,” jelasnya.
Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor hingga kini belum mengusulkan pengadaan bus wisata untuk rencana transportasi publik. Alasannya karena APBD Kabupaten Bogor masih mengalami defisit. “Belum, paling yang bisa direalisasi tahun depan angkutan bus sekolah gratis rute Cibinong Raya,” singkat Kepala Dishub Kabupaten Bogor Eddy Wardani.