Friday, 22 November 2024
HomeKabupaten BogorPemkab Bakal Tahan 7000 Mobil Pribadi Masuk Puncak

Pemkab Bakal Tahan 7000 Mobil Pribadi Masuk Puncak

BOGOR DAILY– Rencana pemban­gunan pusat parkir di Desa Cibanon, Kecamatan Sukaraja, hingga kini masih terus dimatangkan. Rencana itu masuk prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemk­ab) Bogor, menyusul adanya proyek pelebaran Jalan Puncak yang akan dik­erjakan mulai September mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Bappeda dan Litbang Kabu­paten Bogor Ajat Jatnika bakal menekan 70 persen jumlah mobil pribadi masuk Puncak. Artinya jika dalam sehari rata-rata ada 10.000 kendaraan, maka ada 7.000 unit yang bakal berkurang dari kawasan tersebut. “Iya, karena mereka itu akan dialihkan menggunakan transportasi massal yang akan disediakan,” kata Ajat. pemerintah

Kawasan Puncak memang jadi wilayah yang mendapat sorotan dari pemerintah pusat. Ini pula yang membuat Pres­iden Joko Widodo (Jokowi) mau menggelontorkan dana Rp26 miliar guna membi­ayai pelebaran jalan menjadi empat lajur, mulai dari jem­batan Selarong sampai Puncak Pass yang berbatasan dengan Cianjur.

Menurut Ajat, konsep yang dibuat pemerintah daerah membuat pusat parkir dan pe­nyediaan bus wisata ke Puncak sudah diterima pemerintah pusat. Ini pula yang menjadi tantangan Pemkab Bogor un­tuk merealisasikannya. “Kalau dari pusat sudah setuju, malah menantang kita kapan akan mulai. Tapi untuk sampai ke sana kan harus disiapkan in­frastrukturnya. Makanya tahap awal ya pelebaran jalan dulu,” urainya.

Disinggung soal kapasitas kendaraan yang bisa tertam­pung di tempat parkir, Ajat belum mau menjawabnya. Sebab, sejauh ini kajian yang dilakukan pihaknya baru seba­tas pergerakan kendaraan ke arah Puncak. “Desain belum dibahas skenarionya. Konsep saat ini baru imaginer sep­erti transit saja. Tapi bisa juga kita konsepnya buat gedung parkir bertingkat, tapi nanti,” ucapnya.

Ia menuturkan, pembangu­nan area parkir itu akan di­hubungkan dengan bukaan tol baru yang bisa menghubung­kan ke Tol Ciawi, tepatnya di Km 42,5. “Rencananya tahun ini pihak pengembang akan mem­bangun bukaan tol itu. Kalau itu sudah dibangun, baru kita akan matangkan rencana transpor­tasi publiknya,” jelasnya.

Sementara Dinas Perhubun­gan (Dishub) Kabupaten Bo­gor hingga kini belum mengu­sulkan pengadaan bus wisata untuk rencana transportasi publik. Alasannya karena APBD Kabupaten Bogor ma­sih mengalami defisit. “Belum, paling yang bisa direalisasi tahun depan angkutan bus sekolah gratis rute Cibinong Raya,” singkat Kepala Dishub Kabupaten Bogor Eddy Ward­ani.