Friday, 29 March 2024
HomeNasionalBos Lelang Perawan Gila Sejak Kalah Pilkada 2008

Bos Lelang Perawan Gila Sejak Kalah Pilkada 2008

BOGOR DAILY-Pendiri situs nikahsirri.com, Aris Wahyudi disebut mengalami gangguan kejiwaan. Sang istri, Rani meminta maaf atas perbuatan suaminya yang diklaim gila setelah kalah di Pilkada Banyumas tahun 2008.

“Saya minta maaf kepada semuanya, kepada masyarakat Indonesia saya perwakilan keluarga atas nama suami saya mau minta maaf yang sebesar besarnya,” ujar Rani di kontrakannya di Jalan Manggis Blok A/91, Jatiasih, Kota Bekasi, Senin (25/9/2017).

“Saya hanya ibu rumah tangga biasa yang ditugaskan hanya mengurus anak-anak yang biasa mencari nafkah suami saya. Kalau sampai suami saya ditahan, saya tak tahu ke depannya makan anak-anak satu-dua bulan ke depan selanjutnya saya tak tahu,” lanjut dia.

Rani juga menceritakan tentang kejiwaan suaminya. Menurutnya, Aris dalam kondisi 90% normal dan 10% tidak waras setelah kalah dalam Pilkada Banyumas pada 2008. Selain mendirikan situs untuk lelang perawan dan kawin kontrak, pria yang pernah bekerja di LAPAN itu pernah membuat aplikasi bernama ‘Nguberjak' hingga menulis buka.

“Beliau 90% dia normal kalau lagi bareng-bareng, mungkin 10%-nya dia emang gila karena dulu tahun 2008 beliau mengikuti Pilkada Banyumas beliau kalah sampai beliau meluncurkan dan mempunyai keinginan untuk Indonesia bergabung ke Amerika dan dia menulis buku yang judulnya ‘NKRI Kami',” tutur Rani.

“Kalau tidak salah, saya lupa. Beliau dulu bikin buku ‘Perzinahan Suci', ‘Tuhan Tiri', kalau tak salah ya, mohon maaf kalau saya salah juga, sama ‘Gamerika' dan ‘Panduan Van Java',” tambah dia.

Mengenai jejak Aris di Pilkada Banyumas 2008, lulusan S1 Essex University di Inggris itu tercatat sebagai calon bupati nomor urut 4. Dia berpasangan dengan H. Asroru Maula, S.Ag.

Dari dokumen ‘Pilkada Banyumas 2008 dalam Angka, Aris tercatat sebagai pria kelahiran Cilacap, 12 Mei 1968. Saat maju Pilkada, Aris berstatus belum kawin. Slogan Aris-Asroru di Pilkada Banyumas 2008 adalah ‘Siap Melaksanakan Perubahan di Banyumas'. Visi Aris yaitu ‘Membangun era baru Banyumas yang maju dan sejahtera' sementara misinya yaitu ‘Menciptakan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja'.

Dari 4 pasangan yang ikut Pilkada Banyumas 2008, Aris mendapat suara paling sedikit. Dia hanya mengantongi 96.493 suara atau 10,92%. Mengklaim Aris mengalami gangguan kejiwaan, Rani berharap agar suaminya itu tak ditahan.

“Kalau buat keluarga dia baik, bertanggung jawab untuk ekonomi makanya kalau sampai sekarang bapak ditahan saya bingung juga untuk makan anak-anak saya,” kata Rani.

Menanggapi pernyataan Aris, polisi menyebut belum ada indikasi Aris mengalami gangguan jiwa. Menurut polisi, Aris bersikap normal-normal saja.

“Sejauh ini yang bersangkutan memberikan keterangan nyambung, tidak ada gelagat yang aneh-aneh,” ujar Kanit V Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kompol James Hutajulu, Senin (25/9/2017).

Menurut James, selama pemeriksaan berlangsung, Aris dapat memberikan keterangan dengan baik. Aris menunjukkan komunikasi yang baik selama penyidik mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan.

“Dia menjawab pertanyaan dengan baik, belum ada indikasi mengarah ke gangguan jiwa sih kalau dilihat secara kasatmata,” terang James.

Meski demikian, penyidik mempertimbangkan memeriksa kejiwaan Aris. “Iya nanti kita lihat perkembangannya,” ucap James.

Aris sendiri belum bisa disebut gila bila belum mendapat pemeriksaan ahli. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Psikolog klinis Untung Subroto Dharmawan yang menyebut seorang dapat disebut mengalami gangguan jiwa setelah diperiksa oleh psikiater atau psikolog.

“Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan kejiwaan setelah mendapatkan serangkaian pemeriksaan oleh profesional seperti psikiater atau psikolog,” papar Untung.

Ia mengatakan, seseorang bisa mengalami gangguan depresi ketika merasa tertekan dan tidak nyaman. Misalnya setelah kehilangan pasangan, tidak lulus ujian, atau pun bangkrut.

“Kondisi yang menekan dan tidak nyaman seperti kehilangan pasangan, tidak lulus ujian, usaha bangkrut dll pada sebagian orang bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman, cemas, stres dan bisa berkembang menjadi gangguan psikologis lainnya seperti depresi,” ucapnya.