Friday, 29 March 2024
HomeNasionalDPR RI Ngaku Sudah Restui Pengadaan 15 Ribu Pistol Polri

DPR RI Ngaku Sudah Restui Pengadaan 15 Ribu Pistol Polri

BOGOR DAILY-  menganggarkan pembelian 15.000 pucuk senjata, termasuk 5.000 dari PT Pindad. Pengadaan senjata ini sudah dibahas bersama dengan Komisi III DPR.

“Sudah tahun Anggaran 2017. Kalau nggak salah sudah jalan,” ujar Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (25/9/2017) malam.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Bamsoet ini menyebut pembahasan dilakukan secara global. Sebab Komisi III DPR sebagai mitra tidak berhak ikut terlibat dalam masalah teknisnya.

“Kita nggak masuk ke teknis. Tapi ada kok, jadi senjata untuk Sabhara, Brimob, Polantas, ada semua. Setiap RDP (rapat dengar pendapat) mereka () laporan. Jadi bukan suatu hal baru dan menghebohkan, karena polisi memang butuh senjata. Itu biasa,” tutur Bamsoet.

Komisi III mengetahui soal pengadaan senjata yang dilakukan ini. Bamsoet juga memastikan, senjata untuk bukan merupakan spek militer.

“Spesifikasinya kan beda. Ada senapan laras panjang juga. Sabhara malah panjang tapi bukan spek militer. Polantas (laras) pendek, Dulu revolver tap sudah pada tua semua. Maka mulai diganti dengan Pindad itu. Bertahap karena nggak bisa langsung semua,” kata politikus Golkar itu.

Sebelumnya diberitakan, juga memesan 5.000 pistol ke Pindad. Ini menyusul kabar BIN yang membeli 500 senjata. Hal itu pernah disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada akhir Juli lalu. Tito menyatakan akan membeli 5 ribu unit senjata api jenis pistol bikinan PT Pindad. Pistol itu nantinya untuk kelengkapan polisi lalu lintas (polantas) dan anggota Sabhara yang kerap menjadi sasaran serangan teroris.jata yang telah mendapatkan izin dari Mabes .

Sebenarnya Tito ingin membeli 10 ribu lebih unit pistol, tetapi menurutnya PT Pindad baru menyediakan separuhnya.

“Saya kemarin tanya kepada Pindad, bisa, mereka punya persediaan kira-kira 5.000 (unit pistol). Kami mintanya kalau bisa di atas 10 ribu ya. Tapi, 5 ribuan kalau nggak salah yang tersedia. Ya kalau ada itu ya kami mau beli semua. Jenis pistol,” kata Tito di Rupatama, Mabes , Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017) lalu.

Pengadaan pistol ini akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017. Tito menjelaskan sebenarnya membutuhkan lebih dari 20.000 unit pistol, karena peruntukannya membekali anggota yang bertugas di jalanan sehari-hari.

“(Sumber dana) Anggaran tahun ini, APBN-P. Butuh itu sampai 20 ribuan. (Pembelian di) Pindad ini kan harus selesai anggaran tahun ini. Bukan multiyear. Jadi, untuk tahun ini persediaan mereka 5.000. Mungkin kalau mereka bisa produksi lagi dalam beberapa bulan ini berapa, ya kalau uangnya ada kami beli,” terang Tito.

Kadiv Humas Irjen Setyo Wasisto menyebut pihaknya membutuhkan 15.000 pucuk pistol untuk Polantas dan petugas patroli lapangan. Polri juga sudah menganggarkan pengadaan senjata itu.

Pemberian senjata kepada Polantas dan unit patroli sebagai tindak lanjut usulan Kapolri untuk mempersenjatai Polantas pascaaksi teror di Kampung Melayu. Senjata itu nantinya akan dibeli dari PT Pindad.

“Itu sudah dikabulkan (Polantas dipersenjatai). Dikabulkan bahwa 15 ribu ya setara dengan itu ya, anggaran saya kurang ingat, tapi kalau dibelikan senjata bisa dapat 15.000 unit atau 15.000 pucuk tapi dari Pindad kan hanya sanggup 5.000 pucuk jadinya kita yang 10.000 puck harus dapat dari luar. Itu sedang diurus oleh Aslog itu,” jelas Setyo, Senin (25/9).