BOGOR DAILY– Kondisi mata penyidik KPK Novel Baswedan yang disiram air keras beberapa waktu lalu sedikit ada perkembangan. Terutama di mata kananya. Hal ini dikatakan juru bicara KPK Febri Diansyah.
“Mata kanan ada kabar baik. Pertumbuhan lapisan luar sudah seluruh terjadi,” kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, kemarin, Selasa (12/9).
Kini, yang menjadi fokus penyembuhan yakni mata sebelah kiri. Novel masih belum bisa melihat dengan mata kirinya secara maksimal. Dokter pun harus memantau pertumbuhan jaringan gusi yang ditempel saat operasi lalu.
“Dokter harus terus memastikan, melakukan pengecekan apakah jaringan yang ditempel mata kiri kemudian sudah sesuai dan tumbuh menggantikan fungsi organ atau bagian yang ada di mata,” jelas Febri.
Pertumbuhan jaringan yang ditempel itu katanya harus diamati. Setelah itu baru lah akan dilakukan operasi tahap kedua.
Nah, operasi tahap dua tersebut dikabarkan akan dilakukan sekitar dua bulan lagi. “Kita berharap operasi tahap kedua berhasil, sehingga organ mata Novel bisa semakin pulih hari per hari,” terang mantan aktivis Indonesia Corruption Watch itu.
Soal kapan pengobatan itu rampung, Febri belum bisa memastikannya. Termasuk kepulangan Novel. Sebab, masih ada serangkaian pemeriksaan yang harus dijalaninya.
“Ada saran dokter pemeriksaan rutin. Kalau harus balik ke Indonesia kebutuhan pemeriksaan rutin tentu biaya akan besar dan ada risiko proses pengobatan mata,” tuturnya.
Diketahui, pada 11 April 2017, Novel disiram air keras. Akibatnya, penyidik senior KPK itu mengalami kerusakan mata yang serius. Dia pun diterbangkan ke Singapura untuk menjalani perawatan.
Pada pertengahan Agustus 2017, Novel menjalani operasi mata kiri, yang mengalami kerusakan lebih parah dari mata kanannya. Operasi berjalan lancar, dan kini Novel menjalani perawatan sebelum dilakukan operasi tahap kedua.
Sementara itu, pelaku maupun otak penyiraman air keras itu belum juga ditemukan pihak Polri. Padahal sudah lima bulan sejak penyiraman air keras terhadap Novel terjadi.