Friday, 19 April 2024
HomeKabupaten BogorPemuda Asal Cigudeg Bogor Jual Video Gay Bocah, Nih Harganya

Pemuda Asal Cigudeg Bogor Jual Video Gay Bocah, Nih Harganya

BOGOR DAILY– Dirteskrimsus Polda Metro Jaya kembali menangkap 3 orang pelaku pedofil yang beroperasi lewat media sosial. Tak tanggung tanggung, sekitar 750 ribu gambar dan video pornografi anak diperjualbelikan para pelaku dan disebar di sebuah grup pedofil, Video Gay Kids (VGK) Premium.

Ketiganya berinisial Y, I dan H. Masing-masing memiliki peranan. Y yang masih berumur 19 tahun ini berperan sebagai Admin VGK Premiun untuk menyebarkan video gay, yang juga anggota grup WhatsApp ‘Anak Indonesia’, sebuah kelompok yang anggotanya merupakan pedofil.

Y ditangkap pada tanggal 5 September lalu di Purworejo, Jawa Tengah. Kepada polisi, Y mengaku bahwa gambar dan video yang dia bagikan di grup VGK Premium dia ambil dari internet, serta grup pedofil lainnya yang ada di dunia maya. Namun bagi yang berminat untuk mengoleksi gambar dan video pornografi anak tersebut, Y akan memperjualbelikannya di grup Telegram VGK Premium, dengan kisaran harga Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu

Pelaku kedua berinisial H alias Uher. Pria 30 tahun ini ditangkap 5 September lalu di daerah Garut, Jawa Barat. Meski bukan admin VGK Premium, H ikut mengambil keuntungan dengan menjadi member VGK Premium dan memperjualbelikan foto serta video

Meski ada yang dibagikan secara gratis, namun I juga meraup keuntungan dari foto dan video tersebut. Dari penggeledahan, polsi menemukan lebih kurang 500 hingga 1.000 file video dan gambar pornografi anak, beserta rekening yang diduga digunakan dalam jual beli video dan gambar tersebut.

Direskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Deriyan mengatakan, rata-rata ketiga pelaku ini meraup keuntungan hingga Rp 10 juta per bulannya. Dari tangan ketiga pelaku, polisi menemukan 750 ribu gambar dan video pornografi anak, di mana korbannya rata-rata berparas melayu.

“Jadi 750 ribu gambar yang kami dapatkan, analisa laboratorium forensik, 40 persennya berparas melayu,” ujar Adi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (17/9).

Foto dan video ini dia jual dengan kisaran harga Rp 100 ribu per-50 video dengan sistem transfer pulsa. Pelaku ketiga, berinisial I (21). Pria yang ditangkap di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor pada 7 September ini, memiliki tujuan yang sama dengan Uher. Melalui akun Twitter @FreeVGK69 dan blog pribadi freevgk.blogspot.co.id, I memperjualbelikan video dan foto pornografi anak yang dia dapatkan di VGK Premium. 

Untuk diketahui, penangkapan ketiga pelaku ini berkat koordinasi dengan kepolisian internasional, salah satunya adalah FBI dan Homeland Security Investigation Europol. Karena VGK Premium terhubung dengan jaringan pedofil internasional, yang anggotanya tersebar di 49 negara, diantaranya Indonesia, Malaysia, Vietnam, Arab Saudi, Kosta Rika, Turki, Irak, Sudan, dan negara lainnya.

“Jadi sumber child porn images (baik video dan gambar) yang dijual para tersangka melalui akun Twitter @VGKSale ini diperoleh dari aplikasi Telegram dan WhatsApp lokal dan jaringan internasional yang khusus mendistribusikan konten pornografi anak dengan cara sharing atau jual-belu images tersebut,” ucap Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Roberto Pasaribu, di kesempatan yang sama.

Sehingga kepolisian masih melakukan penyelidikan tentang siapa saja korban ada di dalam gambar dan video pornografi tersebut. Karena korban mungkin saja tak hanya berasal dari Indonesia saja, namun juga dari negara lain.

“Kami belum bisa memastikan apakah itu anak Indonesia, atau dari negara lain, Malaysia atau negara lain. Mereka punya grup dengan penyimpangan yang sama. Nanti kami kembangkan lagi dari sisi pelaku, apakah image sebanyak itu ada korban yang dikenali,” jelas Ade.