BOGOR DAILY- Selama kurang lebih empat tahun menjabat sebagai Wali Kota Bogor, Bima Arya masih memiliki pekerjaan yang hingga kini belum terselesaikan. Salah satunya masalah yang belum bisa terurai adalah soal kemacetan lalu lintas di Kota Bogor.
Bima mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan ini. Namun, rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas menjadi faktor utama penyebab kemacetan di Kota Bogor sulit teratasi.
“Kemacetan di Kota Bogor terjadi karena kultur masyarakatnya masih belum tertib. Padahal tertib itu penting, masyarakat harus cinta terhadap keselamatan lalu lintas di atas segalanya,” kata Bima, Senin (4/9/2017).
Orang nomor satu di Kota Bogor ini menekankan bahwa ketertiban dalam berlalu lintas harus dimulai sejak dini dan dari hal-hal yang kecil. Mulai dari menyeberang pada tempatnya, berhenti tidak sembarangan, memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), menggunakan helm bagi pengendara motor, dan tidak menyalip sembarangan.
“Intinya tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas, karena masalah kemacetan ini bukan hanya tanggung jawab Pemkot, tapi ini adalah tugas semua,” terang kader PAN ini.
Bima mengaku sedih bila melihat kondisi para pengendara kendaraan yang tidak sayang dengan diri dan jiwanya. Terlebih ketika ada pengendara yang belum cukup umur.
“Sampai saat ini, masih banyak warga atau sopir angkot yang berhenti sembarang di jalan. Ini kan miris, bagaimana kemacetan bisa teratasi kalau perilaku masyarakatnya seperti ini. Jadi ini semua persoalan kultur,” tegas ayah dua orang anak ini.