BOGOR DAILY-Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku sering menerima usulan terkait tarif gratis masuk Pantai Ancol. Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno mengatakan pengelolaan Pantai Ancol juga harus dipikirkan dari segi bisnis.
“Pertama Ancol itu perusahaan publik, dia punya kewajiban kepada Pemprov DKI. Tapi juga kepada publik. Jadi saya akan bicara bagaimana keinginan warga yang bisa direalisasi,” kata Sandi saat ditemui di Jalan Pulo Gundul RW 08, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Menurut Sandi, realisasi warga tersebut perlu diperhatikan agar tidak menabrak koridor pasar modal serta koridor hukum. Selain itu, Sandi juga mengatakan harus ada kompensasi untuk warga agar dapat mengakses secara gratis, tapi tidak merugikan dalam segi bisnis.
“Realisasi itu dilihat tanpa menabrak koridor-koridor pasar modal, dan koridor hukum yang berkaitan dengan itu. Ini harus dilakukan bertubi-tubi dan kalau pun harus dibebaskan, apa kompensasinya, apa warga dan masyarakat yang bisa mengakses secara gratis, untuk akses terhadap pantai publik. Tapi juga tidak merugikan dari segi bisnisnya,” ujar Sandi.
Sandi berharap dengan meningkatnya traffik pengunjung di Pantai Ancol, maka dapat mendatangkan keuntungan lebih. Ia juga memastikan tidak adanya pihak yang dirugikan dengan rencana ini.
“Saya juga pengalaman, dengan meningkatnya traffic justru malah keuntungan dari Ancol akan meningkat. Kita juga harus pastikan tidak ada yang dirugikan, ini rencana kita sama untuk memberikan akses seluas-luasnya pada warga DKI Jakarta,” jelas Sandi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku telah sering menerima usulan mengenai masuk gratis ke Pantai Ancol. Djarot mendorong pengelola meningkatkan tarif parkir, bukan tarif masuk pantai Ancol.
“(Usulan untuk gratis) itu sudah digagas lama juga, yang masuk di situ itu yang kena itu harusnya parkir mobilnya. Sekarang bayangin kalau masuk ke Ancol itu semua dihitung bayarnya,” kata Djarot.
Djarot juga mengkritik sistem pembayaran di Ancol yang dirasa masih ketinggalan zaman. Ia meminta semua sistem pembayaran menggunakan transaksi non-tunai.
“Di sana masih belum cashless. Bagaimana ngitungnya, bagaimana pertanggungjawabannya,” sebut Djarot