Friday, 19 April 2024
HomeKota BogorWaspada! Kesepian Picu Keinginan Bunuh Diri

Waspada! Kesepian Picu Keinginan Bunuh Diri

BOGOR DAILY-Tingginya angka di dunia, membuat Rumah Sakit Marzoeki Mahdi ikut ambil peran dalam Hari Antibunuh Diri Internasional yang jatuh pada 10 September mendatang. Bahkan, rumah sakit tersebut membuka layanan konseling 24 jam berupa pusat krisis terpadu serta hotline service sebagai bentuk partisipasi meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat di Bogor dalam pencegahan .

Direktur Utama RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Bambang Eko Sunaryanto mengatakan, banyak penyebab orang melakukan karena tekanan ekonomi, psikologi, kesepian dan beberapa yang lainnya. Sehingga tak jarang karena faktor-faktor tersebut banyak orang melakukan yang dianggap menjadi salah satu jalan keluarnya. “Ya memang salah satu tidak memiliki pasangan menjadi penyebab yang cukup tinggi. Karena tidak adanya perhatian dari pasangan yang lainnya,” ujarnya kepada Metropolitan.

Maka jika ada yang merasa kesepian, menurut Eko, disarankan segara mencari pasangan hidupnya atau keluarga dapat lebih memperhatikannya. Sehingga tidak ada keinginan dirinya mengakhiri hidup. “Karena kesepian nantinya dia merasa depresi hingga pada akhirnya bisa mengakhiri hidupnya,” terangnya.

Eko menambahkan, orang-orang yang melakukan tersebut karena mengalami kesepian yang akut, seperti halnya seseorang yang ditinggalkan pasangannya secara mendadak yang membuatnya kehilangan segala-galanya. “Dan memang ini terjadi pada orang-orang usia 15 sampai 29 tahun yang sangat berpotensi melakukan ini,” paparnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Eko mengaku telah membuat layanan pusat krisis terpadu dan hotline service dapat dimanfaatkan masyarakat Bogor dan juga secara nasional. Cukup dengan menghubungi nomor telepon 0251-8310611. “Saya ingin di Bogor ini tidak terjadi seperti itu. Maka dari itu kita siapkan hotline 24 jam. Jadi jika di tengah malam ada hal-hal yang terjadi, bisa langsung hubungi kami,” katanya.

Sementara Psikiater RSJ Marzoeki Mahdi Natalingrum Sukamarini menjelaskan, orang-orang kesepaian selalu beranggapan bahwa mereka sulit mencari jalan keluar dan tidak ada orang yang prihatin kepada dirinya. “Mereka memilih sebagai solusinya dan saat ini kebanyakan dialami oleh para remaja yang memang sangat labil,” jelasnya.

Peran aktif keluarga, menurutnya, sangat dibutuhkan. Sebab dengan begitu bisa membuat orang-orang kesepian merasa diperhatikan. Sehingga niatan ia ingin mengakhiri hidupnya pun tidak ada. “Keluarga harus ikut mengarahkan juga. Sehingga tidak ada niatan untuk orang-orang melakukan ,” ungkapnya.