BOGOR DAILY-Peristiwa digigit anjing yang dialami Erlangga (10) terus berlanjut. Keluarga meminta pertanggungjawaban pemilik anjing G dan RL untuk memulihkan kondisi anaknya. “Kita sudah minta tanggung jawab dan mereka (G dan RL, red) sejauh ini sudah membiayai,” kata orang tua korban, Iman Rusmana (33).
Menurutnya, sejauh ini keluarga pemilik anjing kooperatif untuk membantu biaya pengobatan anaknya. Mulai dari biaya perawatan medis hingga lain sebagainya. Diharapkan, Erlangga bisa kembali pulih seperti sedia kala. “Yang penting anak saya awalnya sehat ya harus sampai sehat lagi dan semoga tidak ada korban lagi,” ucapnya.
Leni menjelaskan, perawatan medis yang masih harus dilakukan putra pertamanya ini adalah cek keadaan untuk suntik rabies dan tetanus. Dilakukan, dua hari sekali setelah Erlangga pulang dari Rumah Sakit (RS), sejak Rabu (4/10) . “Besok (hari ini) cek up lagi. Kata dokternya suntik rabies harus dilakukan sampai empat kali,” jelas dia.
Ia berharap, pemilik anjing dapat lebih memperhatikan dan mengawasi hewan peliharannya. Jangan sampai, kejadian yang dialami putranya dapat terulang kembali dan menyasar orang lain. “Kita juga tidak tahu kenapa bisa nyerang. Itu hewan peliharaan. Kita harap dirawat benar-benar,” ujarnya.
Sebelumnya, warga Perumahan Komplek PWI Jaya, RT 07/08, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor jadi korban amukan anjing liar milik tetangganya. Peristiwa ini terjadi sekitar 15:30 WIB pada Selasa (3/10). Informasi yang dihimpun Metropolitan, kejadian ini bermula saat Erlangga pergi ke warung yang tak jauh dari kediamannya. Saat hendak pulang, korban melihat seekor anjing berwarna hitam tengah dibawa jalan-jalan oleh pemiliknya. Erlangga pun berjalan seperti biasa tanpa merasakan ada hal yang mencurigakan.
Namun, saat Erlangga melintas persis di depan anjing itu, anjing tersebut tiba-tiba menggonggong dan bergerak tak karuan. Erlangga pun dibuat panik sehingga berlari menghindari anjing tersebut. Lalu, entah bagaimana pengikat anjing milik G dan RL itu terlepas sehingga anjing tersebut mengejar dan menerkam Erlangga hingga jatuh ke tanah. “Kejadian begitu cepat. Saya datang ke tempat kejadian anak (Erlangga) sudah berdarah-darah,” kata Leni (32), ibu korban.
Setelah itu, sambung Leni, ia dibantu warga sekitar membawa anaknya ke Rumah Sakit (RS) Citama Bojonggede untuk diberikan pertolongan. Akibatnya, Erlangga harus mengalami luka robek dibagian pundak, tengguk leher dan dibelakang telinga. “Leher kiri bolong, belakang kuping kanan juga, ada empat titik bekas cakaran dan gigitan anjing,” ucap perempuan beranak dua ini.