Wednesday, 24 April 2024
HomeKabupaten BogorAnaknya Digigit Anjing, Orang Tua Ini Minta Ganti Rugi

Anaknya Digigit Anjing, Orang Tua Ini Minta Ganti Rugi

BOGOR DAILY-Peristiwa yang dialami Erlangga (10) terus berlanjut. Keluarga meminta pertanggungjawaban pemilik anjing G dan RL untuk memulihkan kondisi anaknya. “Kita sudah minta tanggung jawab dan mereka (G dan RL, red) sejauh ini sudah membiayai,” kata orang tua korban, Iman Rusmana (33).

Menurutnya, sejauh ini keluarga pemilik anjing kooperatif untuk membantu biaya pengobatan anaknya. Mulai dari biaya perawatan medis hingga lain sebagainya. Diharapkan, Erlangga bisa kem­bali pulih seperti sedia kala. “Yang penting anak saya awal­nya sehat ya harus sampai sehat lagi dan semoga tidak ada korban lagi,” ucapnya.­

Leni menjelaskan, perawatan medis yang masih harus dila­kukan putra pertamanya ini adalah cek keadaan untuk suntik rabies dan tetanus. Dila­kukan, dua hari sekali setelah Erlangga pulang dari Rumah Sakit (RS), sejak Rabu (4/10) . “Besok (hari ini) cek up lagi. Kata dokternya suntik rabies harus dilakukan sampai empat kali,” jelas dia.

Ia berharap, pemilik anjing dapat lebih memperhatikan dan mengawasi hewan peli­harannya. Jangan sampai, kejadian yang dialami putranya dapat terulang kembali dan menyasar orang lain. “Kita juga tidak tahu kenapa bisa nyerang. Itu hewan peliharaan. Kita harap dirawat benar-benar,” ujarnya.

Sebelumnya, warga Peru­mahan Komplek PWI Jaya, RT 07/08, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabu­paten Bogor jadi korban amu­kan anjing liar milik tetangga­nya. Peristiwa ini terjadi seki­tar 15:30 WIB pada Selasa (3/10). Informasi yang dihimpun Metropolitan, kejadian ini ber­mula saat Erlangga pergi ke warung yang tak jauh dari kediamannya. Saat hendak pulang, korban melihat seekor anjing berwarna hitam tengah dibawa jalan-jalan oleh pemi­liknya. Erlangga pun berjalan seperti biasa tanpa merasakan ada hal yang mencurigakan.

Namun, saat Erlangga melin­tas persis di depan anjing itu, anjing tersebut tiba-tiba meng­gonggong dan bergerak tak karuan. Erlangga pun dibuat panik sehingga berlari men­ghindari anjing tersebut. Lalu, entah bagaimana pengikat anjing milik G dan RL itu ter­lepas sehingga anjing tersebut mengejar dan menerkam Er­langga hingga jatuh ke tanah. “Kejadian begitu cepat. Saya datang ke tempat kejadian anak (Erlangga) sudah berdarah-darah,” kata Leni (32), ibu kor­ban.

Setelah itu, sambung Leni, ia dibantu warga sekitar mem­bawa anaknya ke Rumah Sakit (RS) Citama Bojonggede untuk diberikan pertolongan. Aki­batnya, Erlangga harus men­galami luka robek dibagian pundak, tengguk leher dan dibelakang telinga. “Leher kiri bolong, belakang kuping kanan juga, ada empat titik bekas cakaran dan gigitan an­jing,” ucap perempuan beranak dua ini.