BOGOR DAILY-Dedi Mulyadi memilih mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat (Jabar) jika elektabilitas partainya di Jabar merosot. Pernyataan ini diutarakan untuk memicu para pimpinan partai di Jabar menggerakkan mesin partai.
”Semua pimpinan di Jabar harus siap mundur kalau tren dukungan kepada Partai Golkar turun. Karena kalau turun terus berarti kepemimpinan yang kami jalankan tidak bermakna,” kata Dedi, Rabu (11/10).
Analisa tren dukungan tersebut akan dilakukan tim khusus. Menurutnya, tim khusus tersebut akan mengumpulkan data hingga 2018. Dari situ barulah diketahui capaian apa yang sudah Golkar lakukan untuk masyarakat.
Dia meyakini kebijakan tersebut dimaksudkan menjaga elektabilitas partai di semua wilayah Jabar. ”Ini juga agar seluruh pimpinan serius bekerja. Kesepakatan ini dibuat pakta integritasnya. Saya yang akan pertama tanda tangan,” imbuhnya.
Bupati Purwakarta itu pun menepis anggapan bahwa hal ini merupakan reaksi dari soliditas partai berlambang beringin terganggu. Ini buntut dari mencuatnya Golkar yang tidak akan mengusung Dedi Mulyadi, melainkan Ridwan Kamil.
”Kami masih solid. Surat keputusan masih dirumuskan DPP. Yang jelas meskipun saya tidak merasa dirugikan, tapi pernyataan yang mengganggu soliditas partai itu bukan pengurus,” terangnya.