BOGOR DAILY-Sebanyak dua jamaah haji asal Indonesia, belum juga ditemukan hingga pada pencarian terakhir pada Kamis (5/10). Kementerian Agama (Kemenag) pun akan segera membuat pernyataan resmi.
“Untuk dua orang yang hilang itu, sampai kemarin ternyata tidak ditemukan, maka kami akan membuat pernyataan yang diketahui oleh otoritas Saudi juga, bahwa yang bersangkutan dinyatakan hilang,” ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama, Mastuki, Jumat (6/10).
Dalam pernyataan resmi itu, Kemenag akan menyatakan dua jamaah haji tidak ada keterangan karena keduanya tidak ditemukan dalam kondisi apapun seperti tersesat, sakit, atau meninggal. “Hingga kemarin belum ada bukti-bukti di rumah sakit dan semua lokasi yang sudah bersama-sama otoritas Saudi mengecek ke lapangan, juga tidak ada, pencarian distop pada 5 Oktober. Petugas Kemenag di Saudi juga akan membuat pernyataan,” jelas Mastuki.
Dua jamaah yang hilang tersebut, pertama adalah Atim Arta Ota (62), asal Bogor, Jawa Barat. Dia belum diketahui keberadaannya sejak 15 Agustus 2017. Atim terpisah dari rombongannya, kelompok terbang (kloter) embarkasi 56 Jakarta-Bekasi (JKS 56) saat beribadah di Masjidil Haram.
Jamaah kedua adalah Hadi Sukma Adsani (73), asal Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Hadi belum diketahui keberadaannya sejak 2 September 2017. Saat itu, jamaah kloter 37 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37) ini diketahui keberadaannya ketika mabit (bermalam) di Mina untuk melempar jumrah.
Ia mengatakan jamaah hilang hampir selalu terjadi setiap tahun. Tahun ini, ada tiga orang yang hilang. Satu diantaranya ditemukan meninggal setelah tiga hari dinyatakan hilang sedangkan sisanya tak ada keterangan.
“Masa haji 2017 ini akan segera berakhir, maka kami juga akan memberikan penjelasan setelah berakhir. Karena sebelum berakhir kami tidak akan membuat pernyataan resmi apapun,” kata dia.
Ia juga menegaskan pemerintah bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk menindaklanjuti nasib jamaah hilang tersebut. Bahkan, pencarian untuk jamaah hilang tahun ini lebih masif dan luas sebarannya yang melibatkan polisi dan tim SAR Saudi serta TNI/Polri.