BOGOR DAILY-Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rencananya akan mengoperasikan moda transportasi yang diperuntukkan bagi warga Bogor ke Jakarta. Bus premium ini akan diuji coba terlebih dahulu dari mal ke mal di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pengoperasiannya akan menggunakan jalur khusus. “Nantinya bus ini akan beroperasi dari titik pusat Kota Bogor ke titik pusat kota di Jakarta dalam waktu tempuh yang lebih cepat dan harga tiket yang lebih terjangkau.
Mudah-mudahan ini segera terrealisasi,” kata Bima didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati.
Bus premium ini, kata Bima, nantinya akan melewati jalur khusus melewati jalan Tol Jagorawi. Ia meyakini bahwa pengoperasian bus ini bisa mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. “Saya meminta kepada pihak terkait untuk segera dikoordinasikan agar bisa segera diluncurkan,” terang Bima.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kota Bogor Erna Hernawati menerangkan, untuk rutenya sendiri akan diuji coba terlebih dahulu dari mall to mall
Di Kota Bogor, mal yang diuji coba adalah Mal Botani Square dan untuk Jakarta di kawasan Senayan. ”Yang pasti nantinya akan diuji coba dulu sebanyak tiga bus. Nantinya pihak BPTJ akan bekerja sama dengan pihak Botani Square terkait rencana ini,” ujar Erna.
Sementara Kepala Badan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (PBPTJ) Bambang Prihartono menjabarkan, rencana pengoperasian bus premium ini juga untuk mendukung peningkatan mobilitas warga Bogor dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta.
”Di samping sebagai respons dari banyaknya keluhan masyarakat, berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) yang kami miliki bahwa untuk memberikan pelayanan dari satu titik ke titik lain diusahakan tidak lebih dari 1,5 jam,” kata Bambang.
Bambang menyebut kebijakan ini sebelumnya telah diterapkan di Bekasi dan Jakarta, selanjutnya diperluas ke wilayah Bogor. Menurutnya rencana pelaksanaan uji coba bus premium dengan jalur khusus akan diusahakan pada pekan depan.
“Tahapannya harus uji coba dulu dua atau tiga kali, sehingga diketahui kendalanya dan diperbaiki. Jika sudah tidak ada masalah maka langsung implementasi. Saat ini kerangka regulasinya sudah ada, jadi tinggal teknis implementasinya saja,” pungkasnya.