BOGOR DAILY- Pembangunan Transmart yang tak berizin di Jalan KHR Abdullah Bin Nuh membuat anggota DPRD Kota Bogor ikut geram. Sebab, kasus serupa sering terjadi. Pengusaha yang berinvestasi di Kota Bogor seringkali mendahulukan pembangunan dibanding proses perizinan.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bogor Yus Ruswandi mengatakan, sesuai peraturan yang berlaku, investor yang melanggar aturan harus ditindak tegas. Dengan begitu, investor yang berinvestasi di Kota Bogor mengikuti segala aturannya. “Siapa pun investornya, kalau aturan harus tetap ditegakkan jangan sampai dilanggar,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Yus juga menilai banyaknya pelanggaran pembangunan di Kota Bogor kini menjadi budaya. Hal itu karena bukan kali pertama hal tersebut terjadi.
Seperti saat ini pembangunan Transmart melakukan hal yang sama. “Pemkot harus melakukan evaluasi, karena ini sering terjadi. Dengan evaluasi nantinya diketahui bagian mana yang salah,” terangnya.
Karena sering terjadi pelanggaran, lanjut dia, Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah (perda) seharusnya bisa melakukan tindakan polisional dengan melakukan penyegelan. “Harus disegel agar memberikan efek jera kepada investor nakal,” katanya.
Sebelumnya, Kasatpol PP Kota Bogor Heri Karnadi sudah menerima laporan warga yang tinggal di sekitar pembangunan Transmart. Menurut dia, warga terganggu mendengar kebisingan di malam hari. Mendapat laporan itu, Heri memanggil pengelola Transmart. ”Kita langsung cek dan di lokasi sejumlah pekerja sedang membereskan pekerjaan kecil,” paparnya.
Meski telah menegur secara lisan, Satpol PP juga melakukan teguran secara tulisan kepada pengelola Transmart. Hal itu karena masih ada aduan dari warga. Jika pengelola masih melakukan pekerjaan, pihaknya akan melakukan tindakan polisional dengan menyegel lokasi pembangunan. ”Kemarin baru kita kirimkan surat tegurannya. Jika tetap membandel akan langsung kita segel,” katanya.
Ketika dipanggil Satpol PP, menurut Heri, pengelola Transmart membangun tanpa izin karena ingin segera beroperasi. Sehingga sejumlah peraturan ditabraknya. ”Alasan mereka hanya ingin cepat beroperasi. Tapi cara mereka salah,” ungkapnya.