BOGOR DAILY-Malang nasib Rachel Herliani. Bocah berusia 11 tahun itu mengalami luka bakar dan melepuh hampir seluruh wajahnya akibat dimasukkan ke wajan berisi minyak goreng panas.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Jumat (29/9) lalu. Saat itu Rachel yang baru pulang sekolah diperintahkan oleh sang nenek tirinya untuk menggoreng rangginang. Rachel pun menyanggupinya meski tubuhnya lelah usai bersekolah.
Rachel yang sedang menggoreng rengginang (makanan sejenis kerupuk) sebagian, lalu mengeluhkan lelah kepada neneknya. Neneknya diduga kesal lalu menjambak dan menceburkan wajah cucunya ke minyak panas bekas penggorengan rengginang.
“Awalnya itu kata nenek dan Rachel kesiram minyak panas. Tapi akhirnya Rachel ngaku kalau diceburin wajahnya ke minyak panas sama neneknya,” kata sang paman Erlan Suherlan (32) di kediaman Rachel di Jalan Ibrahim Adjie, RT03 RW05, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Senin (9/10/2017).
Rachel saat ini tinggal berdua dengan neneknya di Kampung Celak, Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat. Erlan juga tinggal tak jauh dari rumah sang nenek dan Rachel tinggal, namun saat kejadian ia tak berada di rumah.
“Kejadian itu jam 6 sorean, saya kebetulan lagi enggak di rumah. Pas saya pulang jam tujuhan malam, ada tetangga bilang keponakan saya luka bakar, saya cek, betul. Langsung saya bawa ke puskesmas terdekat,” ungkap dia.
Saat di bawa ke puskesmas, kata dia, tenaga medis menyarankan Rachel pulang ke rumah lantaran kondisinya baik-baik saja. Namun, sambung dia, keesokan harinya, ayah Rachel, Kusdinan (40) menjemput untuk berobat di Kota Bandung.
“Besoknya di bawa sama bapaknya ke Bandung berobat. Soalnya parah keliatannya,” jelas Erlan.
Kusdinan menuturkan saat dijemput, wajah anaknya itu melepuh dan menghitam. Ia pun langsung membawa anaknya ke RS Pindad, namun dokter menyarankan membawa Rachel ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Ia menjelaskan putrinya itu langsung ditangani oleh dokter di IGD dengan melakukan pembersihan wajahnya yang melepuh. Setelah satu hari menginap di IGD, anak kedua dari 4 bersaudara itu lalu dipindahkan ke ruang inap.
“Saya bawa RSHS itu hari minggu, sampai sekarang masih di di sana. Kata dokter luka di wajahnya parah. Tapi untung matanya enggak kenapa-kenapa,” kata Kusdinan yang merupakan penyandang disabilitas.
Dia mengatakan berdasarkan keterangan dokter, luka diderita anaknya cukup parah. Sehingga, sambung dia, perlu dilakukan operasi beberapa kali. Namun, hingga saat ini baru satu kali proses operasi pembersihan dilakukan.
“Kata dokter harus operasi beberapa kali, soalnya lukanya dalem. Baru satu kali operasi Jumat lalu, katanya Kamis ini mau operasi lagi. Saya masuk ke RSHS pakai SKTM,” kata pria yang bekerja serabutan ini.