Saturday, 23 November 2024
HomeKabupaten BogorWarga Caringin Tewas Terkubur Hidup-hidup

Warga Caringin Tewas Terkubur Hidup-hidup

BOGOR DAILY-Tebing tanah setinggi 25 meter longsor usai diguyur hujan dan mengahancurkan rumah serta menimbun pemilik rumah. Longsor yang terjadi di Kampung Bojong Koneng RT06/02, Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor sekitar pukul 23:00 WIB tersebut menewaskan pemilik rumah Abdul Rais  (43). Korban tewas saat sedang tertidur pulas.

Menurut saksi mata Diding (43) saksi mata yang rumahnya berdekatan dengan rumah korban, dirinya beserta korban sempat berbincang sambil minum kopi, di teras rumah.

“Saya dengan korban sempat ngopi bareng sebelum kejadian. Dia bilang abis beli obat, karena demam. Tak lama berbincang, korban langsung pulang ke rumah. Sekitar jam 11 malam saya dengar suara gemuruh dan melihat rumah korban sudah rata dengan tanah,” tuturnya kepada Metropolitan.

Kaget bercampur takut saksi keluar rumah langsung berteriak ke tetangga lainya untuk meminta pertolongan. Warga lalu berkumpul dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa dan kepolisian.

“Kaget aja karena suaranya lumayan keras, saya liat lokasi udah penuh debu akibat hancurnya rumah korban. Saya sama warga dibantu polisi lansung mencari tubuh korban,dan kita gali tanah yang menimbun korban,” bebernya lagi. Keterbatasan alat, lanjut Diding, dan keadaan yang gelap, pencarian korban sempat terhenti dan dilanjutkan sekira pukul 04:30 WIB. Korban baru bisa dievakuasi sekitar pukul 07:30 WIB. Ketika ditemukan korban masih menggunakan selimut tebal.

Sementara itu, Kapolsek Caringin AKP Fitra Zuanda yang memimpin evakuasi menuturkan, ketika mendapatkan laporan langsung menuju tempat kejadian. Pihak kepolisian cukup kesulitan melakukan mengevakuasi sebab jasad korban tertidih balok kayu. Namun atas kerja sama antara warga dan polsek jasad warga yang diketahui hidup sebatang kara ini berhasil di evakuasi.

“Kendala evakuasi korban cukup lama akibat kaki korban terjepit balok dan korban masih terkubur didalam tanah sehingga butuh waktu untuk membongkar balok tersebut,”tegasnya.

Informasi yang dihimpun, korban adalah warga keturunan yang hidup sebatang kara,dan menjadi mualaf. Tinggal menetap sejak tahun 2012 lalu. Warga dan pemerintah desa sepakat memakamkan korban di pemakaman umum milik warga.