Thursday, 25 April 2024
HomeKabupaten BogorDi Bogor, Karyawan dan Pelajar Paling Banyak Kena Tilang

Di Bogor, Karyawan dan Pelajar Paling Banyak Kena Tilang

BOGOR DAILY- Dua minggu sudah (OZL) 2017 dilaksanakan di Kota dan Kabupaten Bogor. Tak tanggung-tanggung, 30.728 pengendara roda dua dan empat ditilang. Jumlah ini sesuai hasil rekap Satlantas Polresta Bogor Kota dan Polres Bogor.

Berdasarkan data kepolisian, tercatat 14.400 pengendara terkena di Kota Bogor. Sedangkan di Kabupaten Bogor sebanyak 16.328 pengendara terkena hingga H+14. Jumlah itu didominasi karyawan dan pelajar serta mahasiswa.

Kepala Satlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama mengatakan, sampai H+14, Satlantas Polres Bogor berhasil menilang 16.328 pengendara.  Pelanggaran tersebut rata-rata sepeda motor yang tidak menggunakan perlengkapan berkendara dan surat-surat. “Dakgar teguran hanya 2.817,” katanya.

Pelaku pelanggaran didominasi usia 26-30 tahun (4.373 pengendara),  21-20 (3.656 pengendara) dan 16-20 (3.489 pengendara). Sedangkan untuk pekerja, pelaku pelanggaran didominasi kalangan karyawan dengan jumlah 11.202 orang. Sementara pelajar dan mahasiswa yang terkena telah tercatat 4.234 orang.

Menurut Hasby, jumlah tersebut lebih sedikit ketimbang tahun lalu mencapai 13.285 untuk karyawan dan 5.063 untuk pelajar/mahasiswa. Adapun barang bukti yang disita yakni 11.865 STNK dan 4.427 SIM. “Untuk kendaraan yang disita cuma ada tiga unit,” terang Hasby.

Sementara untuk kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada rekapan operasi saat ini, terdapat enam kejadian yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia, lima orang luka berat dan tiga orang luka ringan.

Namun, angka tersebut berada di bawah batas maksimal laka lantas selama operasi, yakni sepuluh jumlah kejadian. “Saya bersyukur angka tersebut berada di bawah batas maksimal laka lantas. Selama operasi ada sepuluh kejadian, sepuluh korban meninggal dunia, enam orang luka berat dan enam orang luka ringan,” ungkapnya.

Di Kota Bogor, sampai H+13 tercatat jumlah pengendara yang terkena sebanyak 14.400 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil penindakan selama 13 hari. Sedangkan untuk total keseluruhan masih akan direkap terlebih dahulu oleh satuannya. “Kita akan rekap lagi pas pukul 24:00 WIB hari ini (kemarin, red). Secara rinci, mulai dari usianya paling banyak, kendaraannya paling banyak dan pelanggarannya paling banyak, nanti kita rinci,” kata Bram.

Sedangkan, menurut Bram, pelanggaran terbanyak dilakukan pengendara sepeda motor. Pelanggaran yang dilakukan di antaranya melawan arus. “Iya, karena memang masih banyak saudara kita yang melawan arus, kemudian tidak menggunakan helm dan surat-surat tidak lengkap. Dan ini terbilang masih cukup tinggi,” tutupnya.

Ia melanjutkan, budaya tertib terkadang harus dilakukan dengan cara penindakan. “Karena di Operasi Zebra ini lebih dikedepankan tindakan represif dibanding operasi sebelumnya. Triwulan pertama Operasi Simpatik, triwulan tengah Operasi Patuh dan triwulan ketiga Operasi Zebra lebih dikedepankan preventif. Jadi memang penindakan kita perbanyak, dengan maksud budaya disiplin terbentuk,” ucapnya.