BOGOR DAILY- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah mengajukan bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Usulan ini pun dibahas di DPRD DKI Jakarta, kemarin.
Dalam rapat pembahasan anggaran di Komisi A DPRD DKI Jakarta, Pemprov DKI telah memasukkan permintaan Pemkab Bogor untuk menganggarkan bantuan keuangan (bankeu) di APBD DKI 2018.
Bupati Bogor sendiri memiliki alasan mengapa pihaknya berani ‘menodong’ Gubernur DKI Anies Baswedan bankeu senilai Rp13,2 miliar. Selain karena Kabupaten Bogor berbatasan dengan DKI Jakarta, selama ini truk sampah milik DKI hilir mudik atau melintas di Jalan Transyogi milik Kabupaten Bogor.
“Jadi memang tahun kemarin kita dapat bantuan sampah. Sekarang ada beberapa item yang kita usulkan lagi, totalnya Rp13,2 miliar. Sebagai daerah tetangga kan harus sama-sama membantu,” ujar Nurhayanti kepada Metropolitan.
Beberapa bidang yang diusulkan juga terkait masalah transportasi, kesehatan dan sampah. “Usulan itu nantinya akan diverifikasi Pemda DKI sesuai manfaat dan biaya yang diusulkan,” urainya.
Sementara dari hasil pembahasan DPRD DKI Jakarta, terungkap alasan Pemkab Bogor mengajukan bankeu tersebut karena akan dibelikan jaring-jaring sampah di kali agar sampah tak masuk ke Jakarta. Selain itu, dana itu juga akan dialokasikan untuk menyuplai dana ke RSUD Ciawi.
Sebab, selama ini RSUD Ciawi kerap menangani pasien kecelakaan pada akhir pekan. Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI William Yani mengatakan, Pemprov DKI harus benar-benar mengawal bankeu tersebut. “Ya okelah itu. Tapi harus dikawal benar bahwa yang diminta itu memang dikerjakan untuk hal-hal yang dijadikan alasan,” kata William dalam rapat.