BOGOR DAILY-Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penangkapan terhadap sebelas pangeran dan puluhan pejabat aktif maupun nonaktif atas tuduhan korupsi, Minggu (5/11).
Salah satu di antaranya adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, keponakan tiri Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Penangkapan tersebut dilakukan atas perintah komite khusus antikorupsi yang baru saja dibentuk sang raja.
Pengumuman penangkapan itu diberitakan Al Arabiya, jaringan televisi satelit milik Saudi yang siarannya disetujui secara resmi oleh kerajaan.
Penangkapan Alwaleed memberi kejutan tersendiri bagi pihak kerajaan maupun pusat keuangan dunia. Sebab, Alwaleed merupakan orang yang mengendalikan perusahaan investasi Kingdom Holding dan salah satu orang terkaya di dunia.
Dia diketahui memiliki saham utama di berbagai perusahaan global seperti News Corp, Citigroup, Twitter dan lainnya. Pangeran Alwaleed juga mengontrol jaringan televisi satelit yang ditonton di seluruh dunia Arab.
Penangkapan ini tampaknya merupakan langkah terakhir untuk mengonsolidasikan kekuatan Putra Mahkota Mohammad bin Salman.
Sekadar diketahui, pada usia 32, suara Sang Putra Mahkota sudah mendominasi kebijakan militer, luar negeri, ekonomi dan sosial Arab Saudi.
Hal itu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan keluarga kerajaan. Dia dinilai telah mengumpulkan terlalu banyak kekuatan pribadi pada usia yang sangat muda.
Bulan lalu Pangeran Alwaleed memberi kesempatan wawancara kepada kalangan media Barat. Saat itu dia berbicara tentang CryptoCurrencies (mata uang digital) dan rencana Arab Saudi melakukan penawaran umum saham di perusahaan minyak negara, Aramco.
Dia juga baru saja secara terbuka berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Alwaleed juga dikenal sebagai bagian dari sekelompok investor yang membeli kontrol Hotel Plaza di New York dari Trump. Dia juga membeli kapal pesiar mahal dari Trump.
Menurut laporan Al-Arabiya, Komisi Antikorupsi yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman menemukan sejumlah bukti korupsi pada insiden banjir 2009 yang menghantam sejumlah kawasan di Jeddah dan masalah merebaknya virus pernapasan di Timur Tengah (MERS) pada 2012.
Dilansir dari Reuters, Minggu (5/11/2017), ada 17 nama yang diungkap oleh salah seorang pejabat Saudi. Berikut nama-namanya:
1. Pangeran Alwaleed bin Talal (chairman of Kingdom Holding 4280.SE)
2. Pangeran Miteb bin Abdullah (Menteri Garda Nasional)
3. Pangeran Turki bin Abdullah (mantan Gubernur Provinsi Riyadh)
4. Khalid al-Tuwaijri (mantan ketua Royal Court)
5. Adel Fakeih (Menteri Ekonomi dan Perencanaan)
6. Ibrahim al-Assaf (mantan Menteri Keuangan)
7. Abdullah al-Sultan (Komandan Angkatan Laut Saudi)
8. Bakr bin Laden (Chairman of Saudi Binladin Group)
9. Mohammad al-Tobaishi (mantan Kepala Protokol Royal Court)
10. Amr al-Dabbagh (mantan Gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi)
11. Alwaleed al-Ibrahim (pemilik Jaringan Televisi MBC)
12. Khalid al-Mulheim (mantan Direktur Jendral Saudi Arabian Airlines)
13. Saoud al-Daweesh (mantan chief executive Saudi Telecom 7010.SE)
14. Pangeran Turki bin Nasser (mantan kepala Presidensi Meteorologi dan Lingkungan Hidup)
15. Pangeran Fahad bin Abdullah bin Mohammed al Saud (mantan Wakil Menteri Pertahanan)
16 Saleh Kamel (Pengusaha)
17. Mohammad al-Amoudi (pengusaha)