BOGOR DAILY-Kasus pencemaran lingkungan yang berujung kematian ikan kembali terjadi di Kabupaten Bogor. Kali ini menimpa peternak ikan di Kampung Cibogo, Desa Cipayung, Megamendung. Ribuan ikan milik warga tiba-tiba mati mendadak tak jauh dari proyek Bendungan Ciawi.
Usut punya usut ternyata ada pengecoran di dekat anak sungai Cirantim di Kampung Cibogo, Megamendung..”Saya kasi tahu warga lain yang punya tambak ternyata ketika dibuka mati semua,” ujar Warga Cibogo, Sudeli (65) yang juga pemilik tambak ikan.
Tercatat ada 127 tambak yang rata-rata berisi 50 ekor ikan jenis ikan mas yang terdampak proyek pembangunan tersebut. Menurut warga lainnya, Sukarya (56), kejadian ini sangat merugikan warga karena sedang masa panen bagi warga yang berternak ikan.
Ia menuntut agar penanggung jawa proyek bisa mengganti rugi ikan yang telah mati. Para peternak membandrol harga Rp150 ribu per kilogram ikan yang mati.. “Puluhan ton kalau keseluruhan ikan dikumpulkan. Sekarang ikan akan kami biarkan untuk bukti,” katanya.
Terpisah, Kepala Desa Cipayung, Cacu Budiawan mengatakam, ratusan warga protes lantaran ikan mati akibat semen yang mengaliri sungai. Namun protes itu sudah dimusyawarahkan mempertemukan warga dengan PT Brantas Abipraya sebagai penanggung jawa proyek Bendungan Ciawi.
“Perusahaan siap ganti rugi saat ini sedang dihitung berapa banyak kerugiannya,” ujarnya. Untuk sementara, lanjut Cacu, tambak ikan milik warga dikosongkan sampai proyek selesai. “Kerambanya menunggu selesainya pekerjaan jembatan Bendungan Cipayung,” terangnya.
Terpisah Kepala Proyek Pengawas PT Brantas Abipraya Supri membenarkan bahwa penyebab matinya ikan akibat sungai yang ditutup. Pengecoran sendiri untuk memasang beton irigasi guna dibangunkan jalan menuju bendungan pada pukul 20.00WIB, Senin (01/11/17) malam.
Perusahaannya berjanji akan memberikan ganti rugi kepada seluruh warga.”Kami akan ganti rugi masih nego bersama masyarakat lagi dihitung ikannya,” singkatnya.