Wednesday, 24 April 2024
HomeNasionalEmil Siaga Satu, PPP Tolak Konvensi Cawagub

Emil Siaga Satu, PPP Tolak Konvensi Cawagub

BOGOR DAILY- Ridwan Kamil terancam ditinggalkan partai pendukung di tahun depan. Penyebabnya, konvensi untuk pemilihan pendamping sang Walikota Bandung itu ternyata memantik pertikaian.

Seperti diketahui, pria yang karib disapa ini sudah mendapatkan dukungan dari Nasdem, PPP, PKB dan Golkar. Namun, hingga saat ini, pria yang akrab disapa ini masih kelimpungan menentukan wakil gubernur meski sudah disodorkan nama.

PPP menawarkan Uu Ruzhanul Ulum sementara PKB memunculkan Syaiful Huda. Partai Golkar yang terakhir ikut bergabung dalam koalisi menunjuk kadernya, Daniel Muttaqien.

Belakangan, Uu dan Daniel menjadi nama yang bersaing ketat memperebutkan kursi calon wakil gubernur. Namun, yang tidak menunjukan sikap tegas memilih salah satu diantara keduanya memunculkan ide konvensi.

Ide itu mendapat tentangan dari PPP. Partai berlambang ka'bah bahkan mengancam menarik dukungannya.

Ketua DPW PPP Jabar, Ade Mubawaroh Yasin menilai wacana konvensi  tidak relevan, bahkan bisa merusak jalinan koalisi yang sudah terbentuk antar partai koalisi.

“Konvensi hanya akan menimbulkan persaingan antar koalisi. sebaiknya mengedepankan komunikasi,” ucapnya saat ditemui usai menggelar pertemuan dengan Ketua DPW PKB Provinsi Jawa Barat syaiful Huda, dan Ketua DPW PPP Provinsi Jawa Barat Ade Munawarih, di Hotel Papandayan, Bandung, Rabu (6/12).

PPP ia sebut hanya akan mengusung Ridwan Kamil dengan catatan, Uu dipilih sebagai wakil. Hal itu merupakan bagian komitmen dan perjuangan partainya untuk memunculkan kader.

Ade pun mempertanyakan arah koalisi yang diinginkan Ridwan Kamil yang justru membenturkannya dengan konvensi. Sampai saat ini, pertanyaan itu masih belum terjawab karena hambatan jalinan komunikasi.

“Saya sulit berkomunikasi dengan . Seharusnya situasi seperti ini bisa cair jika ada komunikasi. Tapi, jika komunikasi sulit terlaksana, rasanya PPP akan berpikir ulang dalam pengusungan Ridwan Kamil,” tegasnya.

“Latar belakang apa yang dia (Ridwan Kamil) inginkan (dalam konvensi)?. Apakah kedekatan atau metodologi survei. Kalau survei, Uu calon wakil Gubernur wakil tertinggi,” ia melanjutkan.

Sikap berbeda datang dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan PKB menyerahkan mekanisme pemilihan calon wakil gubernur kepada Ridwan Kamil.

Ketua DPW Partai NasDem Jabar, Saan Mustopa menilai bisa lebih meyakinkan karena nanti akan melibatkan tokoh-tokoh Jawa Barat.

“Panelis di konvensi harus memiliki integritas yang baik agar penilaiannya objektif. Penguji tidak memiliki afiliasi dengan salah satu partai. Jangan sampai ada yang meragukan independensinya,” ujarnya.

Terkait peserta konvensi, Saan meminta dibatasi karena hanya dari partai pengusung, dalam hal ini yang meraih rekomendasi dari masing-masing pimpinan pusat.

Di tempat yang sama, Ketua DPW PKB Provinsi Jawa Barat syaiful Huda menyatakan, sebagai partai pengusung akan memberi keleluasaan kepada Ridwan Kamil untuk menentukan proses pemilihan calon wakil gubernur.

“Kami serahkan keputusannya ke Kang ,” katanya.

Dihubungi terpisah, kader Golkar yang menjadi salah satu calon pendamping Ridwan Kamil, Daniel Muttaqien mengaku akan mengikuti setiap tahapan yang ditentukan partai koalisi.

Ia mengaku tak masalah dengan ide konvensi. Anggota DPR RI itu menilai, konvensi merupakan salah satu forum diskusi untuk mencari solusi yang terbaik dalam menentukan pasangan Ridwan Kamil. “Saya akan mengikuti setiap tahapannya. Insya Allah siap,” ucapnya singkat. (bbb)