Thursday, 25 April 2024
HomeKota BogorKisah Penunggu Bunker Gumati Bogor Bikin Merinding

Kisah Penunggu Bunker Gumati Bogor Bikin Merinding

BOGOR DAILY-Di kawasan Lawang Gintung Batutulis, Bogor, terdapat benda cagar budaya (BCB) berupa tiga buah bunker masa perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya adalah Bunker .

Letaknya berada di RT: 03/08 Kelurahan Lawanggintung, tepatnya di Restoran dan Kafe Bukit Gumati. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lawanggintung Jajang Suherman mengatakan, di wilayahnya ada tiga bunker peninggalan zaman Belanda.

Selain bunker yang berada di wilayah RT 03/08, ada dua bunker lainnya berada di tanah milik Bank Mandiri di wilayah RT 01/08, dan di tanah milik seorang warga Kota Bogor di wilayah RT 04/01. Dulu, para pekerja bangunan di sana tidak bisa mengangkat atau memugar bunker walaupun sudah menggunakan alat berat.

Mereka sedang meratakan tanah untuk membuat lubang fondasi, namun ada benda yang sangat keras yang tidak bisa dipecahkan oleh palu besi karena sangat keras. Tanah di sekitarnya terus digali sehingga muncul bangunan beton berbentuk bulat dengan diameter sekitar dua meter. Di bangunan kecil itu terdapat pintu serta jendela kecil.

Bunker-bunker peninggalan Belanda yang ditemukan di Bogor, kemungkinan dibangun untuk mempertahankan tangsi militer milik Belanda, yang sekarang menjadi Markas Komando (Mako) Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) di kawasan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan.

Bunker-bunker tersebut dibangun antara tahun 1939 hingga 1941, karena Maret 1942 Jepang sudah masuk wilayah Bogor. Keberadaan bunker di Lawanggintung, Bogor Selatan, Kota Bogor, tak hanya berkisah tentang sejarah zaman penjajahan Belanda tetapi juga memiliki unsur cerita mistis di dalamnya.

Apalagi, lokasi bunker dekat dengan wilayah-wilayah bersejarah lainnya seperti makam Mbah Dalem dan Istana Batutulis.

Juru Pelihara (jupel) Bunker Belanda Pakardi mengatakan, enam bunker Belanda yang berada di Lawanggintung mempunyai cerita mistis tersendiri. Namun, yang memiliki cerita mistis lumayan terjadi di bunker Belanda yang berada di Gumati dan di bawah Istana Batutulis.

Keangkeran beberapa wilayah di Lawanggintung karena wilayah tersebut merupakan kawasan bersejarah, di antaranya, sebagai lokasi pintu belakang Kerajaan Pajajaran hingga kependudukan Belanda di masa kolonial. Kejadian di bunker Belanda yang berada di Gumati, tiga orang tewas dalam proses pembangunan Gumati Batutulis.

”Lokasi Batutulis dulunya merupakan rumah dari kediaman Gubernur Irian Jaya (Papua) sebelum menjadi seperti saat ini. Satu bunker di sana hancur namun satu bunker lagi tidak bisa dihancurkan karena ada ‘penunggunya',” ujarnya.

Menurutnya, pada waktu proses penggalian fondasi, satu kuli bangunan asal Cilacap menemukan emas batangan seberat 500 hingga 1.000 gram di dekat bunker. Dia langsung pulang ke kampungnya dan menjual emas tersebut. Namun, tiga bulan kemudian dia tewas dan harta serta emas batangan yang telah terjual lenyap secara gaib.

”Hal itu saya dapatkan dari cerita teman seprofesinya,” tambah pria asli Banten ini.

Tak lama kemudian, di lokasi yang sama, satu kuli bangunan ikut tewas karena terjatuh dari ketinggian dan satu sopir bul dozer meninggal karena hendak menghancurkan bunker tersebut.

”Alat buldozer sendiri rusak karena tidak kuat menghancurkan bunker. Akibat dari kejadian itu, satu bunker Belanda di lokasi itu dibiarkan tetap utuh hingga sekarang,” pungkasnya.