Oleh: Hj. Ade Yasin, SH, MH
(Calon Bupati Bogor 2018)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah membangun dua buah waduk atau bendungan di Ciawi dan Sukamahi yang keduanya berada di Kabupaten Bogor. Rencananya dua mega proyek ini selesai pada pertengahan 2019. Dua waduk tersebut punya fungsi mengendalikan debit air dari Bogor yang mengalir ke Jakarta, sehingga bisa mengurangi potensi banjir di Ibu Kota.
Pembangunannya sendiri telah dirancang sejak 2015 bersama kakak saya (Rachmat Yasin) yang saat itu menjabat Bupati Bogor. Sementara Jokowi saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ini merupakan janji kampanye Jokowi untuk menanggulangi banjir Jakarta. Sebab, menurut kajian para pakar tata ruang bahwa penyelesaian banjir Jakarta salah satunya yakni dengan mengendalikan debit air dari Bogor.
Nantinya dua waduk yang progres pembangunannya telah mencapai 22 persen itu akan menjadi bendungan kering pertama di Indonesia. Waduk akan menjadi kering saat kemarau datang. Namun saat musim hujan bisa untuk menahan debit air hingga sekitar 30 persen. Kedua waduk itu menggunakan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun jamak. Masing-masing Rp757,8 miliar untuk waduk Ciawi dan Rp436,97 miliar untuk waduk Sukamahi.
Lalu muncul pertanyaan bahwa angka 30 persen itu kajian dari mana? Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, arus air dari hulu melalui kedua waduk tersebut sebelum tiba di Bendungan Katulampa dan kemudian ditahan beberapa jam di kedua waduk tersebut. Sebelum adanya Bendungan Sukamahi dan Ciawi, debit air sebesar 56,52 meter kubik per detik. Namun setelah adanya bendungan, maka menjadi 40-an meter kubik per detik.
Di Ciawi, dari 36,5 meter kubik per detik menjadi 25,3 meter per detik sehingga rata-rata dengan dua waduk itu debit air terkurangi rata-rata 30 persen. “Maka debit air banjir ke Jakarta yang bisa dikurangi ketinggiannya yakni sekitar 1 sampai 2 meter atau dari siaga satu menjadi siaga dua,” terang Menteri Basuki kepada media massa.
Kendati demikian, memang akan ada dampak bagi lingkungan sekitar dari kedua waduk kering tersebut. Saat waduk itu digunakan, akan ada potensi infiltrasi air tanah ke lingkungan sekitar. Tapi saat musim kemarau datang, maka dua waduk ini akan menjelma layaknya taman yang indah seperti ada di beberapa tempat salah satunya bendungan Hoover sungai Colorado, perbatasan negara bagian Arizona dan Nevada.
Bendungan Ciawi sendiri berlokasi di bagian hulu Sungai Ciliwung di Desa Cipayung, Desa Gadog dan Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung dan Desa Kopo di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Bendungan ini membutuhkan lahan dengan total 899 bidang seluas 78,7 hektare yang digunakan sebagai area konstruksi 28,59 hektare, area genangan 31,96 hektare dan area “green belt” 18,15 hektare. Bendungan itu juga menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 6,74 juta meter kubik.
Sementara bendungan Sukamahi berlokasi di bagian hulu Sungai Cisukabirus di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pembangunan Bendungan Sukamahi membutuhkan lahan dengan total 621 bidang seluas 49,82 hektare yang digunakan sebagai area konstruksi 34,38 hektare, area genangan 5,23 hektare, area “green belt” 8,89 hektare, area jalan masuk 0,44 hektare dan area fasilitas umum 0,88 hektare. Bendungan Sukamahi menampung aliran Sungai Cisukabirus dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 1,68 juta meter kubik.
POTENSI WISATA
Ibarat ada gula pasti ada semut. Dengan dibangunnya waduk Ciawi dan Sukamahi, saya bisa membayangkan sepertinya akan banyak masyarakat yang mencoba meraih keuntungan dengan mendirikan warung berjualan aneka makanan dan minuman. Masyarakat bisa menyantap berbagai makanan seperti mi ayam dan bakso serta makanan kecil lainnya saat menikmati keindahan kedua waduk itu.
Saya sendiri berharap baik waduk Ciawi dan waduk Sukamahi nantinya akan memberikan banyak manfaat pada masyarakat, khususnya warga terimbas. Tak hanya masyarakat, Pemkab Bogor juga bisa memaksimalkan potensi waduk tersebut, salah satunya untuk dijadikan tempat wisata. Potensi yang berada di wilayah Kabupaten Bogor perlu kita gali sedalam mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Sebab Kabupaten Bogor mempunyai potensi yang bagus, khususnya pada dunia pariwisata. Karena itu kita harus mampu menunjukkan bahwa kita mampu berkiprah atau bersaing dengan daerah lain dalam hal berlomba menyejahterakan warganya.
Di Indonesia sendiri, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan bidang ekonomi. Bidang pariwisata merupakan sektor non migas yang memberi sumbangan besar terhadap perekonomian negara, sebagai penunjang utama penghasil devisa negara kedua setelah migas. Oleh karena itu, Pemkab Bogor harus jeli melihat peluang dibangunnya kedua waduk ini terutama untuk meningkatkan pendapatan asli daerah serta terciptanya lapangan kerja guna menyejahterakan masyarakat Bogor lahir dan batin. Salah satunya yakni agar bagaimana waduk Ciawi dan Sukamahi menjadi destinasi wisata layaknya bendungan Hoover di Sungai Colorado yang luar biasa itu. (*)