BOGOR DAILY-Pengerjaan proyek pembangunan Hotel Sayaga senilai Rp45 miliar yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) melalui penyertaan modal daerah baru sepuluh persen. Namun, direksi PT Sayaga Wisata tetap optimis pengerjaan hotel bintang tiga itu akan selesai pada Agustus 2018.
Direktur Utama PT Sayaga Wisata Supriyadi Jupri mengatakan, sampai saat ini baru proses pematangan lahan konstruksi. Tahap ini memerlukan waktu lama, karena lahan yang digunakan bekas rawa. Sebelum membangun pondasi, lahannya harus dikeraskan dulu. Jika tidak, maka lumpur tidak keras. “Makanya dikeraskan dulu setelah itu baru ditimbun. Nimbunnya juga tidak bisa dengan tanah harus pakai batu dan itu mahal juga bisa mencapai Rp2 miliar,” tuturnya.
Meski pembangunan baru mencapai sepuluh persen, ia optimis proyek selesai pada Agustus 2018. “Kita kan desain and build, artinya berbarengan dengan konstruksi. Nah, proses desain ini baru selesai maka konstruksinya baru jalan,” ungkapnya.
Jika tidak selesai, sambungnya, maka kontraktor PT Amarta Karya (Persero)-PT Saritama Purna (KSO) akan dikenakan denda. Terlebih proyek bersifat kontrak. “Kalau BUMN komitmennya saya kira bisa dipegang. Kalau dia menelantarkan proyek yang satu ini seluruh proyek dia bisa di-blacklist untuk proyek lainnya,” katanya.
Supriyadi juga menjelaskan, pembangunan hotel milik Pemkab Bogor ini diproyeksikan memiliki 80 kamar dengan masing-masing luasanya mencapai 20-22 meter persegi per unit.
“Jadi beban biaya dikonstruksi sangat mahal hampir setengah lebih anggaran yang ada. Anggaran masih Rp36 miliar dengan pajak, mungkin bersihnya sekitar Rp32 miliar,” ujarnya.