BOGOR DAILY-Semakin banyaknya taman di Kota Hujan membuat anggaran pemeliharaan taman juga membengkak. Dari yang tadinya Rp3 miliar pada tahun 2017, naik menjadi Rp4,1 miliar pada tahun 2018.
Menurut Kabid Pertamanan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor Yadi Cahyadi anggaran tersebut, tidak hanya sebatas pemeliharaan fisik taman, namun juga untuk gaji petugas.
“Itu juga sudah termasuk biaya BBM dan lainnya. Selain pemeliharaan rutin, ada dua taman yang direvitalisasi, Taman Cipaku dan Taman Kaulinan,” ujarnya.
Maklum saja, ada 42 taman aktif di Kota Bogor yang rutin dilakukan pemeliharaan. Dia menambahkan, tahun ini, pihaknya berencana membangun delapan taman baru yang mayoritas merupakan taman lingkungan dengan anggaran Rp4 miliar.
“Karena lahan RTH (ruang terbuka hijau) sudah terbatas di pusat kota. Makanya tahun ini kami fokus memperbanyak Taman Lingkungan yang dekat dengan rumah-rumah warga. Merambah ke pinggiran,” bebernya.
Adapun taman tersebut, antara lain berada di bilangan Sukasari 3, Villa Tajur Indah, Cilendek Barat Gang Kelor, Kedung Halang, Kelurahan Ciwaringin, Panaragan dan Graha Indah. Sementara ada satu taman yang fungsinya sebagai taman kota, yakni Taman Bola yang berada di Jalan Manunggal.
“Dari anggaran Rp4 miliar yang disiapkan, Rp1,4 miliar diantaranya khusus diperuntukkan pembuatan Taman Bola di Jalan Manunggal,” bebernya.
Meski begitu kata dia, konsep Taman Bola di Jalan Manunggal tidak akan sama sekali merubah fungsi lapangan bola yang berada disana.
“Dari mulai ornamen, tempat duduk, semuanya serba bola. Tapi tanpa menghilangkan fungsi lapangan bolanya, tidak seperti Taman Sempur. Taman Bola nantinya diperbolehkan bermain sepak bola,” kata Yadi.
Untuk taman lingkungan, lanjut dia, seluruh konsepnya diserahkan sesuai kesepakatan warga. Agar fungsi dari taman bisa dinikmati langsung oleh masyarakat.
“Kalau Taman Bola sekarang masih dalam perencanaan. Enggak pakai DED, karena tidak terlalu ribet. Direncanakan tahun ini sudah pelaksanaan,” ungkapnya.