BOGOR DAILY-Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bicara soal mahar politik yang disebut La Nyalla Mataliti diminta Ketum Gerindra Prabowo. Ridwan mengatakan tidak ada mahar politik saat dia diusung Gerindra dalam Pilwalkot Bandung 2013.
Ridwan Kamil menyampaikan ini dalam akun Twitter-nya @ridwankamil seperti dilihat detikcom, Kamis (11/1/2017). Ridwan Kamil menjawab ini karena sebelumnya di-mention oleh akun Twitter @Gerindra yang menjelaskan soal tuduhan La Nyalla.
“Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi. waktu pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun utk tiket pilkada. Hatur Nuhun,” kata cuit Ridwan Kamil.
Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi. waktu pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun utk tiket pilkada. Hatur Nuhun. **Di pilgub Jabar ini kami berpisah, krn syarat menjadi kader partai yg tidak mampu sy penuhi. https://t.co/BWuO6bzVg8
— Ridwan Kamil (@ridwankamil) January 11, 2018
Sebagai kepala daerah yang pernah diusung Gerindra, Ridwan juga menjelaskan kenapa bercerai dengan Gerindra dalam Pilgub Jabar 2018 ini. Menurut Ridwan, ada syarat untuk menjadi kader yang tak bisa dipenuhinya.
“**Di pilgub Jabar ini kami berpisah, krn syarat menjadi kader partai yg tidak mampu sy penuhi,” ujarnya.
La Nyalla Mataliti menyebut ada permintaan duit miliaran rupiah yang diajukan Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk mengeluarkan rekomendasi di Pilgub Jawa Timur 2018. Partai Gerindra membantah tudingan tersebut.
“Tidak ada mahar di @Gerindra. Apalagi mahar politik. Silakan konfirmasi langsung kepada pak @jokowi, @basuki_btp, @ridwankamil, @aniesbaswedan, dan @sandiuno yang pernah kami dukung dan berhasil menjadi kepala daerah,” cuit Partai Gerindra dalam akun Twitternya, Kamis (11/1/2018).
Gerindra menyebut bukan hanya La Nyalla kader Gerindra yang batal maju sebagai cagub. Selain La Nyalla masih ada Ferry Juliantono dan Gus Irawan.
Namun, mereka disebut menerima keputusan partai.
“Dengan jiwa ksatria, pejuang politik @Gerindra menerima dan percaya akan keputusan partai dan pimpinan partai. Karena secara realistis, @Gerindra tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain,” ujarnya.