BOGOR DAILY-Kasus penembakan Briptu R terhadap Fernando, warga Kota Tomohon, mendapat sorotan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Kepolisian harus segera menuntaskan kasua tersebut agar tidak terjadi fitnah di masyarkat.
“Maka untuk kejadian ini, perlu penydikan yang serius, cepat dan tepat, sehingga tidak terjadi fitnah di masyarakat,” ujar anggota Kompolnas, Andrea Hynan Poeloengan.
Lanjut Andrea, Kepolisian harus mampu menyikap permasalahan secara hati-hati. Dalam hal ini apakah anggotannya yang melanggar atau justru hanya membela diri.
Dalam hal ini, kata Andrea, sedang apa Briptu R di sana, apakah menjemput calon isterinya, perlu didalami lagi. Olah TKP seharusnya dapat dilakukan semalam. Sedangkan rekonstruksi harus menunggu kesembuhan Briptu R itu sendiri. TKP harusnya diamankan dengan police line, agar tidak rusak.
“Kejadian berdasarkan informasi yang masih perlu diklarifikasi ini, nampak seperti Briptu R melakukan pembelaan diri. Termasuk mempertahankan pistol yang dibawanya, sehingga dalam keadaan terdesak dan teraniaya, ketika bergumul mungkin saja tidak sengaja tertarik pelatuknya,” jelas Andrea.
Lebih lanjut, kata Andrea, dari posisi Briptu R jauh lebih sedikit, bahkan hanya didamoingi calon istrinya. Namin ia dibekali senjata. Dalam keadaan membahayakan keselamatan dirinya (posisi tidak seimbang) atau orang lain, anggota Polri diperkenankan melakukan tembakan yang melumpuhkan.