Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorTersangka Baru Penipuan Biro Umrah Hannien Tour Bertambah Lagi

Tersangka Baru Penipuan Biro Umrah Hannien Tour Bertambah Lagi

BOGOR DAILY– Aparat Polresta Surakarta menangkap dua tersangka baru kasus dugaan dan penggelapan biro travel, umrah dan haji PT Utsmaniyah . Jumlah tersangka saat ini bertambah menjadi empat orang.

Penangkapan dilakukan Kamis (4/1/2018) sekitar pukul 09.00 WIB di Bogor, Jawa Barat. Kedua tersangka ditangkap di sebuah di kawasan Sentul.

“Penangkapan dua tersangka ini berdasarkan hasil penyidikan dan pengembangan kasus kemarin,” kata Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Agus Puryadi.

Menurutnya, kedua tersangka baru tersebut berkapasitas sebagai staf di kantor pusat di Bogor. Identitas keduanya masih dirahasiakan.

“Tersangka ini masih berada di Bogor. Saat ini masih kita kembangkan dulu. Setelah ini akan segera kita bawa ke Solo,” ujarnya.

Sebelumnya, dua tersangka yang ditangkap aparat Polresta Surakarta ialah FR (45) sebagai Direktur Utama dan AV (50) yang merupakan Direktur Keuangan. Sedikitnya 1.800 orang di 10 cabang menjadi korban dalam kasus tersebut.

Setelah diusut, ternyata kantor cabang di Solo belum mengantongi izin dari Kementerian Agama (Kemenag).

Kasi Perjalanan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Surakarta, Rosyid Ali Safitri, mengatakan kantor pusat memang telah memiliki izin Kemenag. Namun kantor cabangnya di Solo belum berizin.

“Secara resmi izin cabangnya belum ada, tapi izin pusatnya ada. Harusnya kalau masuk kabupaten kota harusnya ada rekomendasi dari kanwil Kemenag provinsi,” ujar Ali saat ditemui wartawan di Mapolresta Surakarta hari ini.

Saat ini pencabutan izin masih diproses di tingkat pusat. Masyarakat diminta untuk menggunakan jasa biro lain yang telah berizin.

Dia menyebut, ada 16 biro serupa yang telah berizin di Solo. Empat di antaranya berkantor pusat di Solo, sisanya merupakan kantor cabang.

“Itu yang resmi. Kami imbau masyarakat menggunakan jasa biro yang ada itu dulu,” katanya.

Kemenag terus melakukan koordinasi dengan Polresta Surakarta terkait pengembangan kasus . Seperti diketahui, sedikitnya 1.800 orang dari berbagai wilayah di Indonesia menjadi korban.

“Setiap hari kita konfirmasi dan meminta informasi ke Polresta Surakarta. Barangkali korbannya bertambah atau ada tersangka baru,” tutupnya.