BOGOR DAILY-Ketegasan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto yang akan menutup tempat hiburan malam mendapatkan apresiasi dari para ulama.
Keputusan memberhentikan operasional diskotik Lipss Club di Jalan Sukasari, Bogor Timur itu dinilai Bima Arya merupakan puncak dari seramgkaian permasalahan sebelum-sebelumnya. Terbaru, peristiwa adanya penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota Brimob terhadap salah seorang pengunjung sehingga mengakibatkan satu orang tewas dan satu lainnya kritis.
Salah satu ulama yang mendukung kebijakan Bima Arya adalah KH Ahmad Dahlan yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pesantren An Nuroniyah, Kedung Halang, Bogor Utara, Kota Bogor.
“Menyikapi hal yang disampaikan oleh Pak Walikota Bima Arya, memang saya secara ulama dan masyarakat mendukung. Karena ada untuk menghapus kemunkaran bukan hanya tugas para ulama dan kyai, pemerintah pun punya tanggung jawab,” ungkap KH Ahmad Dahlan, Minggu (21/1/2018).
Oleh karena itu, lanjut dia, sinergi yang selama ini terjalin antara ulama dan pemerintah harus dipertahankan dan ditingkatkan. Karena ulama, umaro dan masyarakat tidak bisa dipisahkan. Kami para ustadz, ulama hanya bisa menyampaikan dalil lewat dakwah, tanpa di dukung pemerintah lewat kebijakan, tidak akan berhasil,” katanya.
Ia menambahkan, tindak tegas pemerintah merupakan bentuk keberpihakan walikota kepada kepentingan umat dan masyarakat banyak. “Kami tidak mungkin mendatangi tempat prostitusi dan lain sebagainya, bisa fitnah dan bisa disebut melanggar HAM. Kalau kebijakan itu keluar dari pemerintah yang punya power untuk itu. Ulama sangat mendukung,” jelasnya.
Sebagai Walikota Bogor, kata Dahlan, Bima Arya sangat merangkul semua golongan. “Alhamdulillah selama ini Kang Bima pro ulama. Tidak itu saja, beliau juga loyal artinya, dia berjalan sebagaimana tugas beliau sebagai pemerintah, yang beliau pimpin bukan hanya umat Islam, melainkan semua umat yang ada di Kota Bogor ini beliau rangkul. Selama ini alhamdulillah tidak pilih kasih, semua dirangkul,” beber dia.
An Nuroniyah sendiri merupakan pondok pesantren yang sudah berdiri sejak 1957 lalu. Didirikan oleh KH Raden Nuryani, awalnya An Nuroniyah merupakan sebuah pengajian yang dilakukan setiap ba’da maghrib. Dalam perjalanannya, KH Raden Nuryani mengabdikan diri di dunia pendidikan kala itu dengan mengajar warga sekitar. Hingga pada akhirnya santri-santri mulai berdatangan, tidak hanya warga Bogor tapi juga dari luar daerah