BOGOR DAILY- Tak ada rasa bersalah ataupun penyesalan di raut wajah pelajar SMK Panca Bhakti usai memerkosa seorang siswi berinisal WY (15). Dua pelajar dengan inisial MA (16) dan AR (16) justru dengan bangga selfie bersama korbannya yang terkapar tak sadarkan diri. Sampai akhirnya ulah pelaku terendus dan digerebek warga.
Peristiwa memalukan dilakukan dua siswa SMK berinisial MA dan AR. Keduanya menggilir tubuh temannya sendiri yang masih duduk di bangku kelassatu SMK. Usai memerkosa korban, pelaku sempat selfie dengan WY yang tak sadarkan diri. Foto ini menyebar dari grup WhatsApp yang sebelumnya telah di–posting di media sosial.
Dari informasi yang dihimpun, sebelum beraksi, dua pelaku tersebut juga memaksa korbannya meminum obat batuk jenis X empat bungkus hingga membuatnya pingsan. Saat kondisi korban tak sadar itulah dua pelaku membawanya ke sebuah kontrakan untuk melampiaskan hasrat bejatnya.
Namun, pelaku keburu disergap warga saat hendak kabur dan meninggalkan korbannya setelah melampiaskan hasrat seksnya. Warga melihat gerak-gerik kedua bandit ini hingga menangkapnya. Akhirnya pelaku mengaku habis mencabuli korbannya di sebuah kontrakan di Kampung Pamegarsari, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Kanit Reskrim Polsek Leuwiliang Iptu Asep Jamiat membenarkan telah terjadi tindak pidana perbuatan asusila di kontrakan yang berlokasi di Kampung Pamegarsari, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang. Di mana para pelaku berikut korbannya dibawa dan diserahkan warga ke Pos Lantas Pasar Leuwiliang.
“Saksi-saksi dari warga, Endang Kurnia warga Kampung Situlebak, Desa Leuwimekar, dan Dedi Aprian di alamat yang sama dan M Alfa Rifaldi warga Kampung Banpur, Desa Leuwimekar. Barang bukti obat sirup saset jenis X,” ungkapnya.
Iptu Asep melanjutkan, saat kejadian, anggota Pos Pol Pasar Leuwiliang telah menerima penyerahan para pelaku dugaan asusila berikut korbannya dari warga sekitar. Selanjutnya petugas piket dan Kanit Reskrim membawa dan mengamankan para pelaku berikut korbannya ke Mako Polsek Leuwiliang.
“Setelah diinterogasi, para pelaku mengakui telah melakukan perbuatan asusila terhadap korban. Di mana sebelumnya korban diberi secara paksa minum obat batuk jenis X sebanyak empat bungkus,” bebernya, kemarin.
Ia menuturkan, akibat dicekoki obat batuk tersebut, korban tidak sadarkan diri dan selanjutnya dengan didampingi orang tuanya melimpahkan perkara tersebut ke Unit PPA Polres Bogor.
“Tindakan, cek TKP, mencari dan memeriksa saksi, membawa korban ke RSUD Leuwiliang, melaporkan kepada KA, koordinasi dengan Unit PPA Polres Bogor serta dilimpahkan ke Unit PPA Polres Bogor,” ujarnya.
Kapolsek Leuwiliang Kompol I Nyoman Supartha saat dikonfirmasi mengatakan, kasus anak SMA yang diduga berbuat asusila itu sudah diserahkan ke Polres Bogor. “Sudah dilimpahkan ke PPA Polres Bogor,” kata Nyoman.
Munculnya aksi ini pun menyita perhatian sejumlah tokoh. Ketua KNPI Kabupaten Bogor M Burhani mengaku miris dngan ulah pelajar ‘zaman now’. Sebab, mereka tak lagi memiliki moral. “Ya Allah, sudah nggak bermoral ya,” kata Burhan.
Menurutnya, perlu ada sosialisasi permasalahan hukum untuk anak-anak muda. Sehingga, generasi muda pun tahu dampak dan akibat dari perbuatannya. “Pendidikan budi pekerti dan moral agama penting dan harus jadi prioritas. Karena kasus ini sudah sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Hal senada diutarakan Ketua PCNU Kabupaten Bogor Romdoni. Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa korban WY. Apalagi pelakunya juga sama-sama pelajar. “Perlu ada kaderisasi moral di kalangan pelajar. Karena itu, saya mengajak semua kalangan mengutamakan ajaran agama,” pintanya.