Saturday, 23 November 2024
HomeKabupaten BogorJumlah Kendaraan di Puncak Bikin Tanah Rawan Bergerak

Jumlah Kendaraan di Puncak Bikin Tanah Rawan Bergerak

BOGOR DAILY- Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya bencana longsor yang terjadi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Perekayasa Madya PVMBG, Imam Santosa mengatakan kondisi geologi di kawasan Puncak adalah bebatuan api tua dan terdapat lava di bawah. Tanah bagian atas di kawasan ini juga mengalami pelapukan dengan ketebalan dua sampai tiga meter.

“Tanah itu korositasnya sangat tinggi, sehingga mudah meresap air. Begitu masuk air, lalu ada lava yang kedap air di bawahnya akhirnya tanah mudah longsor. Itu faktor geologi,” kata Imam, di lokasi longsor Puncak Bogor, Selasa (6/2/2018).

Imam menambahkan, faktor kedua adalah morfologi, dimana kawasan Puncak, Bogor ini memiliki kontur tanah berupa perbukitan yang curam. Hal tersebut mengakibatkan kemungkinan longsor semakin besar.

 “Keairan juga menjadi faktor penunjang longsor. Banyak percikan air pada tebing yang diakibatkan tidak adanya penataan keairan baik. Akibatnya, bebatuan dan tanah yang jenuh air itu semakin mudah bergerak dan terjadi longsor,” jelas Imam.
Adapun faktor tata ruang yang berubah juga memicu terjadinya longsor di kawasan Puncak. Menurutnya, longsor merupakan salah satu bencana yang banyak dipengaruhi oleh ulah manusia selain faktor alam.

“Ya kita lihat di sini, hutan sudah mulai berkurang, banyak pemukiman, banyak vila itu juga faktor terjadi longsor. Longsor itu bencana yang penyebabnya juga karena manusia tidak hanya faktor alam,” paparnya.

Kemudian, beban jalan yang berat karena banyaknya kendaraan melintas setiap harinya membuat kontur tanah dan bebatuan di dalamnya mudah bergeser sehingga memicu terjadinya tanah longsor.

“Ketika kontur tanah yang sudah lapuk, lapisan bawah kedap air ditambah adanya beban berat kendaraan itu juga jadi pemicunya. Getaran kendaraan besar itu membuat tanah di sini mudah bergerak,” ujar Imam.

Beberapa faktor tersebut semakin diperparah dengan intensitas hujan yang beberapa hari ini sangat tinggi. Imam pun merekomendasikan kepada pihak terkait untuk melakukan penguatan tebing dan lereng serta membuat terasering di kawasan Puncak.

“Jangan lupa astikan drainase baik, terasering juga dibangun dengan kokoh dan dilakukan penguatan lereng. Intinya kita harus bersatu dengan alam, tidak bisa lari dari alam,” pungkas Imam.