BOGOR DAILY-Polres Bogor menindaklanjuti penganiayaan terhadap seorang pria berinisial S (41) yang dituduh sebagai antek PKI. Enam orang ditangkap terkait kejadian yang videonya sempat viral di media sosial itu.
“Dari hasil penelusuran pihak kepolisian, Polres Bogor berhasil mengamankan enam orang,” kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading.
Dua dari enam pelaku adalah penyebar video di media sosial. Salah satu dari kedua penyebar video ini adalah orang yang melakukan penghasutan dan menyebutkan bahwa korban menganut paham PKI.
“Empat orang di antaranya adalah orang yang berada di TKP tersebut, yang termasuk pada video melakukan tindakan kekerasan,” imbuh Dicky.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (10/2) pukul 04.05 WIB. Dalam sebuah akun Facebook dan pesan WhatsApp, disebutkan korban adalah penganut PKI.
“Setelah ditelusuri, ternyata korban adalah seorang tunawisma yang mengalami gangguan kejiwaan dan bukan berasal dari Bogor, melainkan dari daerah Pemalang,” sambungnya.
Polisi telah membawa S ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Polisi juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap S.
Dicky menjelaskan kasus bermula ketika warga sedang ada kegiatan ronda siskamling dan mendapati korban mondar-mandir di situ. Warga kemudian menginterogasi dan menggeledah isi tas korban. Di dalamnya terdapat baju dan pin.
“Salah seorang warga menyebutkan itu adalah pin dengan lambang PKI, sehingga hal ini menimbulkan kekerasan terhadap korban dan terjadi bullying,” sambungnya.
Peristiwa itu kemudian direkam oleh warga dan disebarluaskan di media sosial. Video tersebut sempat viral di Facebook dan grup WhatsApp.
“Namun, setelah polisi mencari dan menemukan penyebar video tersebut, penyebar video tersebut langsung menghapus posting tersebut di Facebook. Setelah penyebar video tersebut diamankan, dia mengakui perbuatannya tersebut,” paparnya.
Gangguan Jiwa
Pihak kepolisian telah mengkonfirmasi terkait S kepada keluarganya di Pemalang. Menurut pihak keluarga, S sudah lima kali menghilang dari rumahnya.
“Keluarganya menyebutkan dia memiliki gangguan kejiwaan dan seorang tunawisma. Menurut informasi keluarganya, korban sudah lima kali menghilang dari rumahnya,” imbuhnya.
“Pernah sempat hilang dan ditemukan warga di Pemalang, Banyuwangi, bahkan pernah ditemukan oleh nelayan di tengah laut,” tutupnya