Wednesday, 24 April 2024
HomeKabupaten BogorADV : PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

ADV : PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

“RELAKAH KELUARGA KITA HIDUP SEHAT?”

Oleh :

Armein Sjuhary Rowi,MKM

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional

Dinas Kesehatan Kota Bogor

Kesehatan saat ini bukan lagi menjadi suatu pelengkap, tetapi menjadi kebutuhan primer. Bahkan kesehatan yang diharapkan adalah kesehatan paripurna sehingga menjadikan seseorang produktif dan bernilai ekonomis. Dengan demikian kesehatan merupakan harta yang paling berharga dan benilai sebagai investasi.

Komunitas terkecil dari masyarakat adalah keluarga sehingga intervensi kesehatan harus dimulai dari keluarga. Pertanyaan yang paling mudah adalah : bagaimana menjadikan keluarga itu sehat? Walaupun keluarga sehat selalu digadang-gadang dapat  terwujud, tetapi sampai detik ini belum ada keluarga yang berani menyatakan bahwa kesehatan paripurna sudah dimiliki. Hal ini bukan berarti keluarga sehat itu sulit dicapai, tetapi kemauan untuk hidup sehat belum benar-benar dimiliki oleh keluarga tersebut. Terdapat pola pikir bahwa untuk mencapai keluarga sehat itu mahal, begitu pula wawasan dan pengetahuan mengenai hidup sehat masih rendah. Malah yang sangat disayangkan kesehatan itu masih dianggap sesuatu yang tidak mendesak. Sehingga jangan heran jika ada keluarga yang kesehatannya sudah terganggu tapi masih tenang-tenang saja dan ketika sudah menjadi berat, baru mau memperbaiki kesehatannya. Padahal gangguan kesehatan sedikit saja harusnya segera diperbaiki agar tidak semakin bertambah parah.

Mewujudkan keluarga yang sehat tidak hanya sekedar mematuhi aturan-aturan untuk mencapai keluarga sehat, tetapi prakteknya sendiri yang harus dilaksanakan. Lewat program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, maka perwujudan keluarga sehat digiatkan dengan strategi melalui keluarga sendiri dan melalui petugas kesehatan. Dari keluarga sendiri diharapkan terbinanya suatu pengetahuan dan kesadaran untuk mencapai hidup sehat. Bahkan sangat diharapkan menjadi suatu kebiasaan dan kebutuhan sehingga tidak perlu dihimbau apalagi dipaksakan. Pendekatan keluarga menjadi suatu metode yang diharapkan cukup efektif, dengan tujuannya untuk mengintegrasikan program, meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, mendukung pencapaian standar pelayanan minimal, mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dan mendukung program Indonesia sehat.

Program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 tahun 2016 dengan uraian bahwa Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui Pendekatan Keluarga. Yang dimaksud dengan Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga, mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target / focus keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.

Program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga memiliki konsep pencapaian kesehatan melalui keluarga dengan penetapan indikator-indikator yang harus dicapai. Ada dua belas indikator yang telah ditetapkan, yaitu :

  1. Keluarga mengikuti Keluarga Berencana (KB)
  2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
  3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
  4. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan
  5. Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita tiap bulan
  6. Penderita TB paru berobat sesuai standar
  7. Penderita hipertensi berobat teratur
  8. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
  9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
  10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
  11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
  12. Sekeluarga menjadi anggota JKN

Strategi pendekatan keluarga untuk mencapai keluarga sehat sebagai berikut sasaran utama adalah keluarga, mengutamakan promotif dan preventif (disertai penguatan UKBM= Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat), melaksanakan kunjungan rumah (outreach dan total coverage), melalui pendekatan siklus kehidupan, prioritas pendanaan adalah pemenuhan kegiatan promotif preventif pada pendekatan keluarga baru kegiatan kuratif.

Rencana program PIS-PK di Kota Bogor dimulai tahun 2016 dengan pelatihan 4 (empat) Puskesmas percontohan di Tingkat Provinsi Jawa Barat yaitu Puskesmas Bogor Timur, Tanah Sareal, Pasirmulya dan Bogor Selatan, dengan tenaga kesehatan yang dilatih yaitu dokter, petugas promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, bidan dani  implementasinya dilaksanakan Tahun 2017. Selanjutnya Tahun 2018, semua Puskesmas harus melaksanakan PIS-PK, berarti 21 Puskesmas lainnya secara serentak akan mengikuti serangkaian pelatihan, simulasi dan implementasi PIS-PK di wilayah masing-masing.

Dengan melaksanakan dua belas indikator ini, diharapkan tujuan untuk mencapai keluarga sehat dapat tercapai. Modal pencapaian ini adalah komitmen. Oleh karena itu komitmen untuk mewujudkan keluarga sehat harus dimiliki oleh semua unsur terkait, mulai dari pemangku kebijakannya, hingga ke sasaran terakhir yaitu keluarga sendiri. Apabila kita memang bertekad untuk menjadikan keluarga kita sehat maka perlu segera bertindak, jangan berhenti pada perencanaan saja, apalagi hanya sekedar usulan-usulan yang tidak jelas tanpa ada aksinya. Akhirnya semua kembali kepada diri kita masing-masing dengan pertanyaan : Relakah keluarga kita hidup sehat?

Oleh :

Armein Sjuhary Rowi,MKM

KepalaSeksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional

Dinas Kesehatan Kota Bogor