Friday, 29 March 2024
HomeBeritaWarga Gunungputri Jadi Korban Jip Maut di Wisata Merapi

Warga Gunungputri Jadi Korban Jip Maut di Wisata Merapi

BOGOR DAILY-Niat berlibur usai Lebaran malah berujung petaka. Jeep wisata Lava Tour di sekitar Gunung Merapi jadi wisata ‘maut' bagi Enny Fatmawati (42) warga Gunungputri, Kabupaten Bogor. Keinginannya merasakan sensasi offroad sambil menikmati pemandangan pegunungan justru berakhir tragis. Ini setelah Jeep Willys yang ditumpanginya terperosok ke jurang.

JEEP Willys bernomor polisi H 8010 AB yang dikemudikan Teguh Nugraha (43) hilang ken­dali saat melintasi trek menurun. Sedikitnya ada lima penumpang yang jadi korban di sekitar Gunung Merapi. Satu di antaranya meninggal dunia yakni Enny warga Perum Bumi Mutiara, RT 07/33, Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabu­paten Bogor.

Tubuhnya tak tertolong lagi pasca kecelakaan tragis di Dusun Tangkisan, Umbulharjo, Cang­kringan, Sleman, Selasa (19/6/2018). Sedangkan empat korban lainnya yakni Sandhy Mas Nugroho (14) warga Cokro Tulung Klaten, Ngatmadi (54) warga Cokro Tulung Klaten, Atik Rah­mawati (40) alamat Cokro Tulung Klaten dan Sriyatun (52) alamat Cokro Tulung.

Kapolsek Cangkringan AKP Sutarman mengatakan, peris­tiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14:45 WIB. Saat di lokasi kejadian, setir kendaraan terse­but tidak bisa dikendalikan. ”Ja­lannya agak menurun, sopir tidak bisa mengendalikannya, akhir­nya terjungkal,” katanya.

Akibatnya, kendaraan tersebut bersama sopir dan penumpang­nya jatuh ke jurang berkedalaman sekitar 4 meter. Kondisi yang paling parah dialami Enny. ”Kor­ban yang meninggal dan luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem,” ujarnya.

Ia menambahkan, Teguh Nugroho, sopir Jeep wisata yang mengalami kecelakaan itu juga langsung dimintai keterangan­nya. Atas kejadian itu, Sutarman juga memberi peringatan ke­pada pelaku wisata agar memas­tikan terlebih dahulu kendaraan tersebut aman untuk mengang­kut wisatawan.

Sementara dari penelusuran Metropolitan, sudah berulang kali imbauan disampaikan ke­pada komunitas pegiat Jeep guna mengurangi kecelakaan. Sebab, insiden kecelakaan Jeep Lava Tour bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi hing­ga merenggut korban jiwa. Ja­nuari silam, sopir Jeep Lava Tour, WJS (18), ditetapkan sebagai tersangka karena membuat satu penumpangnya, Fatun Hikmah (50), meninggal dunia.

Kemudian pada April lalu, seorang wisatawan, Anton Kur­niawan (30) warga Kemetiran, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogya, juga mengalami luka di kening kiri dan patah tulang tangan kanan. Kecelakaan ini terjadi tepatnya di selatan kawa­san Bungker Kaliadem, Sabtu (7/4/2018) sekitar pukul 10:00 WIB.

Atas rentetan kejadian wisata ‘maut' tersebut, Sutarman menga­kui bahwa kecelakaan itu sering terjadi. Pihak kepolisian juga telah memberi peringatan ke­pada pengurus dan komunitas Jeep wisata agar selalu memper­hatikan dan mengecek kendar­aan sebelum digunakan mem­bawa penumpang.

”Kondisi mobil harus bagus, termasuk setir, rem dan kelaya­kan lainnya wajib diperiksa. Terlebih hal ini menyangkut keamanan dan kenyamanan berkendara di kawasan wisata. Kami harap kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pari­wisata Kabupaten Sleman Sudar­ningsih mengatakan, kendaraan bermasalah itu merupakan ke­wenangan Dinas Perhubungan. ”Dinas Pariwisata sebatas me­nyiapkan sumber daya manusia­nya untuk usaha jasa pariwisata. Kalau kendaraan dan operasional yang jalan di jalan, kewenangan Dinas Perhubungan dan satlantas,” ucapnya