Wednesday, 9 July 2025
HomeKota BogorBekas Pesantren di Kayumanis Jadi Markas Pengoplos Gas

Bekas Pesantren di Kayumanis Jadi Markas Pengoplos Gas

BDN – Sebuah rumah kontrakan di Kampung Munjul, RT 03/06, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, digerebek petugas berseragam mirip intel kepolisian, Minggu (27/7) siang. Penggerebekan itu dilakukan petugas lantaran rumah kontrakan tersebut diduga menjadi tempat praktik oplos gas LPG oleh dua oknum yang merupakan warga asli Kampung Munjul.

Ketua RT 03/06, Kampung Munjul, Anwar, mengatakan bahwa penggerebekan itu bermula saat dirinya mendapat laporan dari warga bahwa ada pendatang yang telah menempati kontrakan milik Pak Hilal, namun belum berkoordinasi dengan pihak RW maupun RT setempat. Dari situlah ia beserta warga sekitar menyambangi tempat tersebut.

“Minggu sekitar jam sepuluh pagi saya mendatangi kontrakan tersebut karena ada aduan dari warga saya tentang penghuni kontrakan itu,” kata pria yang akrab disapa Uwang.

Saat menyambangi tempat tersebut, Uwang mengaku menemukan beberapa kejanggalan. Terdapat banyak tabung gas berukuran besar dan kecil, lengkap dengan sejumlah alat-alat yang konon sering digunakan oknum nakal mengoplos gas LPG dari tabung kecil ke tabung yang lebih besar.

“Pas saya lihat ke dalam memang benar sih saya menemukan banyak alat seperti untuk mengoplos gas LPG, lengkap dengan batu es, contoh gas dan peralatan lainnya,” ungkap Uwang.

Disinggung soal asal usul tempat tersebut, jelas Uwang, kontrakan itu memang memiliki letak yang sangat strategis untuk melakukan praktik nakal. Jauh dari keramaian, memiliki lahan yang luas juga dikelilingi pagar tinggi, dinilai menjadi daya tarik tersendiri untuk lokasi praktik nakal kedua oknum tersebut.

“Dulunya tempat itu yayasan semacam pondok pesantren. Karena yayasannya bangkrut, dialihfungsikan menjadi kontrakan. Sebelum kasus gas ini, tukang ayam potong, sari kelapa juga pernah mengisi lahan milik Pak Hilal itu,” jelasnya.

Uwang menuturkan, tempat tersebut memang masuk zona merah yang rawan tindak penyalahgunaan oknum tidak bertanggung jawab. “Daerah itu memang sudah menjadi zona merah, apalagi kejadian beberapa tahun silam sempat ada itu golongan Islam ekstrem yang tinggal di yayasan itu,” cetus Uwang.

Disinggung soal penggerebekan petugas, Uwang mengaku tidak mengetahui pasti kronologinya. “Saya tidak tahu pasti, yang jelas saya datang ke situ sudah banyak orang. Ada dua orang yang diamankan petugas dan dimasukkan ke mobil. Kejadiannya sekitar pukul satu siang ba’da Zuhur,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku pihaknya belum mendapat informasi terkait penggerebekan tersebut. “Coba ke kapolresnya terlebih dahulu. Cari kabar ke kapolres,” ujarnya.

Namun, Kapolres Bogor Kombes Pol Ulung Sampurna tak merespons saat dikonfirmasi melalui telepon.